Mohon tunggu...
cicicindy
cicicindy Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswi

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis dan Studi Kasus BRI

9 Januari 2025   11:10 Diperbarui: 9 Januari 2025   11:10 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank terbesar di Indonesia yang memiliki fokus utama pada sektor mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam artikel ini, kita akan meneliti manajemen kredit di Bank BRI, termasuk analisis terhadap produk perbankan yang ditawarkan dan praktik manajemen kredit yang diterapkan.
Dari Desa hingga Go Internasional, Bank Rakyat Indonesia (BRI), sebagai salah satu bank tertua di Indonesia, memiliki sejarah panjang yang kaya akan transformasi. Didirikan pada tahun 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah, dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden, BRI awalnya berfokus pada melayani masyarakat pedesaan dan pengusaha kecil.
Setelah Indonesia merdeka, BRI berperan penting dalam membangun perekonomian nasional. Pada tahun 1946, BRI ditetapkan sebagai bank pemerintah pertama. Sejak saat itu, BRI terus berkembang dan memperluas jangkauannya. Memasuki era modernisasi, BRI melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan layanannya. Transformasi digital menjadi salah satu fokus utama BRI. Peluncuran aplikasi BRImo menjadi bukti komitmen BRI dalam memberikan layanan perbankan yang lebih mudah dan cepat.
Pada tahun 2024, Bank BRI telah menjelma menjadi salah satu bank terbesar dan terkuat di Indonesia. Dengan jaringan kantor yang luas dan berbagai produk serta layanan yang inovatif, BRI berhasil memposisikan diri sebagai bank pilihan utama bagi masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun