Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md, menyatakan bahwa tekad dan ketegasan Presiden Prabowo Subianto menjadi harapan utama untuk memerangi korupsi di Indonesia.
"Hanya presiden yang menurut saya dapat benar-benar meningkatkan efektivitas dalam memerangi korupsi," ujar Mahfud dalam sebuah seminar yang berjudul "Ragu Kebijakan Pemberantasan Korupsi" yang disiarkan dari Jakarta, Kamis.
Mahfud menjelaskan bahwa masyarakat masih menunggu tindakan konkret dari presiden terkait komitmen pemberantasan korupsi. Salah satu langkah nyata yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan sistem pemerintahan yang bersih dan transparan.
Namun, Mahfud mengungkapkan bahwa saat ini tata kelola pemerintahan belum sepenuhnya menunjukkan komitmen yang jelas terkait pemberantasan korupsi.
"Pernyataan (Prabowo) sudah jelas, harapan besar datang dari Pak Prabowo. Kini kami menantikan tindakan nyata," kata Mahfud.
Dalam kesempatan tersebut, Mahfud menyampaikan bahwa korupsi merupakan salah satu masalah terbesar di Indonesia. Ia menyoroti pentingnya penegakan hukum dalam memerangi korupsi.
Jika penegakan hukum gagal, maka pemberantasan korupsi akan mengalami kegagalan. Kegagalan dalam pemberantasan korupsi akan berdampak pada buruknya pengelolaan aset negara yang seharusnya digunakan untuk memajukan bangsa.
"Akibatnya, negara kita akan gagal," kata Mahfud.
Mahfud berpendapat bahwa pergantian pemerintahan adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan untuk memberantas korupsi.
Ia percaya bahwa pergantian pemerintahan adalah bagian dari proses demokrasi untuk mendistribusikan kembali kekuasaan.
"Setiap pergantian pemerintahan membawa harapan baru, membawa peluang baru yang bisa dimanfaatkan untuk pemberantasan korupsi," ujarnya.