Mohon tunggu...
cici framita
cici framita Mohon Tunggu... Human Resources - Enjoy life

Golden road

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Arti Kata "Syukur"

24 Maret 2022   22:21 Diperbarui: 24 Maret 2022   22:35 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sebuah frasa yang mengilustrasikan Apa itu kata "Syukur"

Ada seorang pria kaya berdiri dikamar dan memandang keluar jendela dan melihat seorang lelaki mengambil sesuatu dari tong sampah, dalam hati dia berkata "Syukurlah saya tidak miskin".

 Orang miskin itu memandang dan melihat seorang pengemis  yang berpakaian compang camping di jalan, lalu ia berkata "syukurlah walaupun saya miskin saya tidak menjadi pengemis". 

Si pengemis memandang ke depan dan melihat ambulans yang membawa orang sakit, ia berkata dalam hatinya " Syukurlah saya tidak sakit". 

Orang sakit itu setelah di rumah sakit dia melihat troli membawa jenazah pasien. Dia berkata "Syukurlah saya masih hidup". 

Orang mati diam membisu, terbujur kaku tak berdaya.

Ternyata hanya orang yang sudah mati yang tidak dapat berkata "Syukurlah"

Mengapa kita sering lupa untuk bersyukur? 

Bukankah Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat melakukan apa yang kita inginkan?  dan kita masih dapat menikmati apa yang kita sukai? 

Semua yang kita peroleh hanya sebatas "anugerah" yang diberikan kepada kita, maka seharusnya kita bersyukur atas semua yang boleh kita dapatkan.  Ada baiknya sesekali  kita berkunjung ke 3 tempat yaitu : rumah sakit,penjara dan kuburan.

Di rumah sakit kita akan memahami bahwa tidak ada yang lebih berharga dari pada kesehatan, karena pada situasi itu kita akan mengalami keterbatasan dalam gerak karena situasi sakit, dan kita juga hanya bisa dilayani oleh orang lain, dan di penjara kita akan menyadari bahwa kebebasan adalah hal yang paling berharga, karena disaat jeruji besi menghentikan langkah untuk bertindak. Di kuburan kita akan menyadari bahwa hidup ini tidak berarti apa apa. Karena tanah yang kita pijak hari ini akan menjadi atap kita di esok hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun