Mohon tunggu...
Cica Muhayati
Cica Muhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultasi Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Altruisme sebagai Fondasi Etika Pelayanan Keperawatan di Unit Gawat Darurat

29 Desember 2024   00:05 Diperbarui: 29 Desember 2024   00:03 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Altruisme sebagai nilai kemanusiaan yang mendasar memainkan peran penting dalam pelayanan keperawatan gawat darurat, khususnya dalam penanganan bencana dan krisis kesehatan. Dalam sebuah penelitian yang diketuai oleh Ns. Rofik Jeremy Setiawan, S.Kep di RSUD dr. Iskak Tulungagung membahas penerapan sikap altruisme dalam program Peran Perawat Tanggap Darurat Bencana/Krisis Kesehatan (PER-PER GARDAN KRISBEN) di Rumah Sakit tersebut. Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, penelitian mengamati sikap peduli perawat dalam tiga tahap: pra hospital, intrahospital, dan antar hospital. Hasilnya menunjukkan bahwa sikap peduli perawat terlihat dari kemauan belajar melalui pelatihan, cepat dalam menolong korban, dan mampu bekerja sama dengan berbagai pihak. Penerapan sikap peduli ini berhasil meningkatkan kualitas pelayanan dan mengurangi korban meninggal serta cacat akibat bencana. Kesimpulannya, sikap altruisme yang diterapkan perawat gawat darurat sangat penting untuk menciptakan sistem penanganan bencana yang efektif dan manusiawi (Setiawan, 2024).

Altruisme dalam keperawatan didefinisikan sebagai kepedulian yang tidak mementingkan diri sendiri dan dedikasi untuk kesejahteraan orang lain (Taylor et al., 2011). Altruisme menekankan pada kesediaan untuk memberikan bantuan tanpa mengharapkan imbalan, yang berakar pada rasa empati dan komitmen moral (Berman et al., 2016). Menurut Alligood (2014), altruisme merupakan salah satu nilai inti dalam praktik keperawatan profesional yang memotivasi perawat untuk menempatkan kebutuhan pasien sebagai prioritas utama. American Nurses Association (2015) menegaskan bahwa altruisme adalah komponen penting dalam pengembangan identitas profesional perawat.

Altruisme memiliki kaitan erat dengan prinsip-prinsip etika keperawatan. Dalam praktik keperawatan, altruisme memperkuat penerapan prinsip beneficence dan nonmaleficence dengan mendorong perawat untuk secara aktif mengupayakan kesejahteraan pasien tetapi tetap meminimalkan risiko bahaya yang dapat terjadi (Potter et al., 2021). Perawat dengan tingkat altruisme tinggi lebih mampu menerapkan prinsip justice dalam pengambilan keputusan klinis dan lebih menghormati autonomy pasien.

Altruisme menjadi semakin krusial untuk diterapkan terutama di unit gawat darurat yang mana memiliki karakteristik pelayanan yang membutuhkan respon cepat dan tepat. Menurut Sitorus (2020), kemampuan membuat keputusan masalah  etis  menjadi  salah  satu  persyaratan  bagi  perawat untuk menjalankan praktik keperawatan profesional. Pengambilan keputusan yang tepat membutuhkan kombinasi antara kompetensi teknis dan komitmen moral yang kuat, di mana altruisme berperan sebagai penggerak utama.

Kebutuhan akan altruisme di unit gawat darurat semakin mendesak karena tingginya kompleksitas kasus dan tekanan psikologis yang dihadapi. Data dari Perhimpunan Dokter Keperawatan Gawat Darurat Indonesia (2024) menunjukkan bahwa 78% kasus yang ditangani di IGD membutuhkan respons segera, dengan rata-rata waktu penanganan kurang dari 5 menit. Dalam kondisi tersebut, sikap altruistik membantu perawat tetap fokus pada kepentingan pasien meskipun menghadapi berbagai tantangan operasional.

Penerapan altruisme di unit gawat darurat dapat diwujudkan melalui beberapa pendekatan praktis. Pertama, pengembangan sistem triage yang mempertimbangkan tidak hanya aspek klinis tetapi juga kebutuhan psikososial pasien. Kedua, implementasi protokol pelayanan yang mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan dengan standar prosedur medis. Ketiga, pembentukan tim respons cepat yang memiliki komitmen kuat terhadap pelayanan berkualitas (Kementerian Kesehatan RI, 2024).

 Penerapan altruisme dalam pelayanan gawat darurat di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Survei nasional yang dilakukan oleh Ikatan Perawat Gawat Darurat Indonesia (2024) mengungkapkan bahwa baru 65% unit gawat darurat yang memiliki program pengembangan kompetensi berbasis nilai-nilai kemanusiaan. Keterbatasan sumber daya dan beban kerja yang tinggi seringkali menjadi hambatan dalam penerapan praktik altruistik secara optimal. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, diperlukan pendekatan sistematis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Perbaikan dapat dimulai dari reformasi kurikulum pendidikan keperawatan yang lebih menekankan pentingnya nilai-nilai altruistik, peningkatan dukungan sistem terhadap kesejahteraan perawat, serta pengembangan budaya organisasi yang mendukung praktik pelayanan berbasis nilai-nilai kemanusiaan.

Ke depan, diharapkan altruisme dapat semakin mengakar kuat sebagai fondasi pelayanan keperawatan gawat darurat di Indonesia. Pengembangan program-program inovatif seperti Peran Perawat Tanggap Darurat Bencana/Krisis Kesehatan (PER-PER GARDAN KRISBEN) perlu terus didorong dan diduplikasi di berbagai daerah. Dengan menjadikan altruisme sebagai landasan etik yang kokoh, pelayanan keperawatan gawat darurat dapat berkembang menjadi lebih humanis, efektif, dan berkualitas, sehingga mampu memberikan dampak optimal bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M. R. (2014). Nursing theorists and their work (8th ed.). Mosby.

American Nurses Association. (2015). Code of ethics for nurses with interpretive statements. ANA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun