Mohon tunggu...
Tsamrotulqolbi Waalidain Cica
Tsamrotulqolbi Waalidain Cica Mohon Tunggu... lainnya -

Kehidupan ini indah, setiap detik yang berlalu, setiap detik yang bergulir dan waktu yang terus melaju memberikan jejak-jejak cerita tersendiri dalam setiap fragmen yang kita jalani. Kehidupan ini belum tentu semuanya akan seiring sejalan dengan keinginan ataupun kehendak kita karena semua terjadi atas kehendak ALLAH yang selalu berjalan diatas kehendak kita. Di sanalah kita akan mengerti bahwa setiap fragmen dan cerita dalam hidup kita baik yang menyenangkan maupun yang sulit sekalipun semua menyimpan ibrah tersendiri dan tanpa kita sadari bahwa kita sendiri menjadi sebab-akibat dari kehidupan-kehidupan di sekitar kita..\r\n\r\nMaka kenalilah tujuan kita diciptakan, maka hidup kita akan terbimbing.\r\n\r\n“Wama khalaqtul jinna wal insa illa liya’buduun..”\r\n“Dan tidak Aku ciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku..”\r\n[QS. Adz-Dzariyat : 56]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suluk Jiwa Menuju Mihrab-Nya

7 April 2014   18:15 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunuh pergulatan kekosongan kalbu,
Gilas kedunguan berpikir angan,
Remukan ketertarikan semu jiwa,
Engkau takkan pernah menemukan jalan,
Sepanjang engkau tak menyadari hakikatmu..

PenghambaanMu seharusnya bukan tabir,
Ataupun tirai keraguan pada janjiNya,
Basuh lara jiwamu dengan air ketundukan,
Dinginkan bara kalbu dengan salju kepatuhan..

Rintik rinai takkan menggubrismu,
Meskipun engkau berlindung kepadaNya,
Gemuruh jiwamu hanya butuh satu pada yang satu..

Tak ada pengharapan dalam kekalutan
Tak ada kesimpulan dalam kedunguan
Tak ada kenyataan dalam ketertarikan semu..

Semua hanya tirai dan hijab bagi diri,Sekaligus penghalang bagi jiwa,
Kalbu takkan mampu mencerna
Dan semua indera takkan menyatu dalam kesatuan raga

Butir gejolak jiwa redam hanya padaNya
Butir gemuruh kabut hilanghanya pada asmaNya
Dan hanya lirihan dzikirmu yang mampu menjamuNya
Jamuan dunia tak akan berlaku..

Maka maha besar-lah Dia
Dalam kekerdilan jiwa dan diri..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun