Mohon tunggu...
Tirzah Anastasia Sumito
Tirzah Anastasia Sumito Mohon Tunggu... -

A girl whom falling in love with Jesus and having a lot of words in mind

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berubah!!!

4 Oktober 2011   17:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:20 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Namaku Tirzah. Umurku 16 tahun, dan aku duduk di bangku SMA kelas 2. Ya, inilah umur dimana aku mulai beranjak dewasa. Tetapi, tidak seperti temanku yang lain, aku cenderung pendiam dan tidak mudah bergaul. Sulit bagi diriku untuk memulai pembicaraan pada orang-orang yang kutemui, terutama yang baru ku kenal. Apalagi aku memiliki kekurangan fisik, yang seringkali membuat aku tidak percaya diri. Di umurku yang 16 tahun ini, tinggi ku hanya mencapai 145 cm. Apa bisa kamu bayangkan betapa kecil nya aku? Sudah biasa bagiku, mendengar kata, “Wah, kenapa kamu bisa pendek sekali? Kamu masih kelas 1 SMP yah?” Yang kulakukan adalah tersenyum, tetap bersyukur pada Tuhan dalam hati dan sambil menjawab umur atau kelas ku yang sebenarnya. Mereka pun tak menyangka setelah mendengar jawaban ku.

Di antara teman-teman yang seumuran dengan ku, akulah yang berukuran paling kecil. Rata-rata tinggi mereka di atas 160 cm. Sering kali, banyak dari mereka akhirnya menganggap aku belum dewasa dan masih anak-anak. Sempat aku merasa kesal, tapi aku tak tahu harus bagaimana lagi. Di sisi lain, mereka pun tampak sangat dewasa, dan seperti lebih tua umurnya di atasku, padahal umur kami sama. Setelah kusadari, rupanya, salah satu factor selain ketinggian mereka, yang membuat mereka terlihat lebih dewasa adalah karena mereka sudah mulai menggunakan make up.

Aku sendiri, enggan bila memakai make up. Selain kulitku yang masih remaja, aku juga takut bila terkesan norak. Tetapi jika tidak menggunakan make up, wajah ku terlihat dan dikatakan pucat. Timbullah dilemma dalam diriku. Akhirnya aku memutuskan untuk tetap tidak memakai make up, kecuali jika ada pesta, walaupun aku tahu, wajahku akan terlihat pucat.

Hal ini, aku ceritakan kepada kakak perempuan ku. Tidak kebetulan, setelah mendengarkan keluhan ku, dia menawarkan ku blemless balm cream, yang adalah produk terbaru dari caring colours Martha Tilaar. Secara fisik, cream ini terlihat seperti foundation, tetapi kakak ku menjelaskan bahwa cream ini berbeda. Cream ini lebih ringan dari foundation, tetapi akan membuat wajahku cerah dan fresh. Akhirnya, aku pun mulai mencoba nya, agar aku tak tampak pucat.

Setelah beberapa hari, teman-teman ku tidak lagi mengatakan mukaku pucat. Tetapi, justru mengatakan aku terlihat lebih fresh, walaupun tanpa make up. Mereka juga mengatakan, “Wah, enak yah, memiliki muka seperti mu. Awet muda dan natural.” Dari sini, aku tahu, blemless balm cream membuat perubahan terhadap diriku. Memang ini bukan make up, tetapi menurutku, ini bekerja lebih dari sekedar make up, yaitu membuat wajahku tampak lebih dewasa secara natural, bukan yang dibuat-buat.

Walaupun fisikku memang pendek, tetapi setidak nya orang-orang tidak lagi menganggap ku anak kecil. Melainkan, mereka menganggap ku awet muda. Ya, sesuatu perubahan yang positive. Semenjak saat itu, aku pun rajin menggunakan blemless balm cream ini. Bisa untuk ke sekolah, jalan-jalan dan masih banyak lagi. Bukan hanya membuat wajahku tampak cerah saja, tetapi juga menutup noda-noda hitam di wajahku.

Saat ini, aku lebih percaya diri dan mulai memberanikan diriku untuk bergaul dengan lebih banyak orang lagi. Kedewasaan memang tidak hanya dinilai sekedar dari penampilan luarku, atau fisik ku, tetapi terlebih dari semuanya, kedewasaan di ukur dari kecantikan hati ku, yang akan memancar keluar. Namun aku tetap bersyukur memiliki blemless balm cream yang kupakai sekarang, karena cream ini membantuku untuk meningkatkan kepercayaan diriku, dan membuat penampilan ku menjadi cantik alami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun