Mohon tunggu...
Cia Renhoran
Cia Renhoran Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis

Muslimah timur yang memiliki kesadaran ruang dan waktu untuk bangun dan berpikir guna memberikan kontribusi, berjuang dibalik tinta emas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampah Plastik Sebagai Ancaman dan Tantangan Berkelanjutan di Indonesia

15 Mei 2024   15:29 Diperbarui: 15 Mei 2024   15:36 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mesinpencacahplastik.id/cara-mengolah-sampah-plastik/Input sumber gambar

Sampah plastik merupakan masalah lingkungan yang berdampak besar bagi peradaban. Seiring dengan pertumbuhan populasi dan konsumsi global, produksi plastik telah meningkat secara drastis, menghasilkan jutaan ton limbah plastik setiap tahunnya. Dampaknya tidak hanya terbatas pada lingkungan, tetapi juga menimbulkan ancaman serius terhadap kehidupan manusia(Meyrena & Amelia, 2020). Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi besar, komposisi sampah terus mengalami peningkatan. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di tahun 2022, jumlah sampah nasional naik menjadi 70 juta ton. Diperlukan upaya serius dari semua lapisan masyarakat untuk memastikan bahwa peningkatan jumlah sampah plastik dapat dicegah dan tidak menumpuk dari satu generasi ke generasi berikutnya(KLHK, 2022). 

Sampah plastik adalah limbah padat yang terbuat dari material plastik dari berbagai macam produk, seperti kantong belanja, botol minuman, wadah makanan, peralatan rumah tangga, dan berbagai kebutuhan industri lainnya. Material plastik umumnya terbuat dari polimer sintetis yang sulit terurai secara alami dan membutuhkan waktu beratus tahun agar bisa terurai. Hal ini menyebabkan plastik buangan menjadi menumpuk dan mengganggu keseimbangan lingkungan(Putu & Arwini, 2022). Pembuangan sampah plastik yang tidak sesuai prosedur berdampak terhadap ekosistem, tidak hanya terbatas pada manusia, tetapi juga mengganggu stabilitas kehidupan hewan dan tumbuhan di darat maupun di laut.

Data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) serta Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menjadi penghasil sampah plastik laut kedua terbesar di dunia dan menghasilkan 187,2 juta ton sampah di laut. Situasi ini menjadi masalah serius mengingat Indonesia memiliki jumlah fauna laut yang besar dan kekayaan sumber daya laut yang melimpah. Kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah sembarangan dan kurangnya kesadaran untuk memilah jenis sampah secara tepat menjadi salah satu sebab tingginya sampah plastik di Indonesia. Jika tidak ada perubahan dan solusi yang tepat, ada potensi kerusakan yang signifikan terhadap kekayaan alam Indonesia karena penggunaan berlebihan serta pembuangan sampah plastik di perairan laut. 

Pengawasan terkait penggunaan plastik dalam produksi industri perlu diperhatikan pemerintah dalam regulasi yang ketat. Pihak industri harus bertanggung jawab atas produknya, mulai dari tahap perancangan hingga pengemasan yang dapat didaur ulang, dengan mengadopsi inovasi produk yang ramah lingkungan. Pendidikan lingkungan perlu disampaikan kepada masyarakat untuk memastikan peran mereka dalam mengurangi penggunaan sampah sekali pakai. Kesadaran masyarakat akan bahaya penggunaan plastik akan menjadi titik awal dalam upaya pengurangan sampah plastik di Indonesia. Jika pemerintah, industri, maupun masyarakat bekerjasama dalam penanggulangan sampah plastik, maka Indonesia optimis akan menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. 

Referensi 

KLHK Buku_Statistik_2022_01_09_23_bd7b07b9fb. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan . 

Meyrena, S. D., & Amelia, R. (2020). Analisis Pendayagunaan Limbah Plastik Menjadi Ecopaving Sebagai Upaya Pengurangan Sampah. Indonesian Journal of Conservation, 9(2), 96–100. https://doi.org/10.15294/ijc.v9i2.27549 

Putu, N., & Arwini, D. (2022). SAMPAH PLASTIK DAN UPAYA PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAH PLASTIK. 5(1)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun