di kacamu bulir-bulir air berkejaran.
di pohonmu buah-buah randu meretak, putih.
di tengah hujanmu aku menulis puisi bagimu, Mu.
(di Jalan TB Simatupang, depan Citos, 7 Oktober 2009)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!