Mohon tunggu...
Cahya Ramadhan
Cahya Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Prodi Sastra Inggris

Seorang penulis yang gemar menonton film dan membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Praktik Pengalaman Lapangan di Museum Tionghoa Sukabumi

5 September 2024   15:33 Diperbarui: 5 September 2024   15:40 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Tionghoa Sukabumi merupakan salah satu museum yang ada di daerah Sukabumi, terletak di Jl Pajagalan Komplek Ruko Danalaga Square Blok. I No.22 Kelurahan Nyomplong Kecamatan Warudoyong berdekatan dengan Vihara Widhi Sakti.  Museum ini dibangun pada bulan Agustus 2021 dan selesai pada bulan Desember 2021 . Didirikan oleh 5 orang yaitu: Satrio HP, Budiyanto HP (Budi Chung), Irman F., Yudi J. dan Vidi J. Selain museum, tempat ini juga terdapat Galeri Pustaka Kipahare yang berada dibawah naungan Yayasan Dapuran Kipahare yang diketuai oleh Pak Irman Firmansyah. Museum ini merupakan museum yang mengangkat tema sejarah dan & budaya tionghoa di Sukabumi. Di dalam museum ini menyimpan koleksi-koleksi yang memiliki nilai sejarah penting tentang masyarakat tionghoa. Tidak hanya koleksi internal saja, tetapi juga titipan maupun sumbangan dari warga sukabumi, kolektor benda kuno, dan pemerhati budaya tionghoa peranakan di Indonesia.

Foto bersama ibu Erri Maryani sebagai petugas museum. Sumber:Galeri
Foto bersama ibu Erri Maryani sebagai petugas museum. Sumber:Galeri


Foto pemagang bersama Ambu Yepsa sebagai edukator museum. Sumber:Galeri
Foto pemagang bersama Ambu Yepsa sebagai edukator museum. Sumber:Galeri
Sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,  prodi Sastra Inggris, saya diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) di Museum ini selama satu bulan. Ditemani oleh keempat teman saya yang bernama  Dena Ma'arif Pribadi, Salma Chaerunisa, Marwah Astimulya, dan  Tiara Alzahra Putri  yang merupakan siswa-siswi SMKN 3 Kota Sukabumi yang juga sedang melaksanakan magang di museum ini. Dibimbing oleh keempat pembimbing yaitu Ambu Yepsa Dinanthy (Y. Mulyani) sebagai edukator museum, ibu Erri Maryani dan ibu Melanti sebagai anggota petugas sekaligus pembimbing museum.

Pengalaman saya melaksanakan internship selama satu bulan di museum ini sangatlah berharga dan tidak terlupakan, saya mendapatkan ilmu baru dan pengalaman yang sangat menyenangkan, disini juga saya mendapatkan teman-teman baru yang selalu mensupport saya dan bekerja sama dengan baik. Museum ini merupakan tempat yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, dan selama magang, saya menyadari pentingnya peran museum dalam melestarikan budaya dan sejarah.

Ketika tiba di museum pada hari pertama, saya disambut ramah oleh ibu Erri Maryani dan teman teman magang saya. Saya diperkenalkan pada beragam koleksi yang tersedia juga memperoleh banyak pengetahuan mengenai sejarah komunitas Tionghoa di Sukabumi dan peranan signifikan yang mereka mainkan dalam pertumbuhan kota Sukabumi. Setiap bagian museum mengandung kisah menarik, mulai dari benda-benda kuno hingga dokumentasi kehidupan sehari-hari komunitas Tionghoa di masa lampau.

Lantai 1 Museum Tionghoa Sukabumi. Sumber;Galeri
Lantai 1 Museum Tionghoa Sukabumi. Sumber;Galeri
Lantai 2 Museum Tionghoa Sukabumi. Sumber:Galeri
Lantai 2 Museum Tionghoa Sukabumi. Sumber:Galeri
Lantai 3 Galeri Dapuran Kipahare. Sumber:Galeri
Lantai 3 Galeri Dapuran Kipahare. Sumber:Galeri
Lantai 4 Museum Tionghoa Sukabumi. Sumber:Galeri
Lantai 4 Museum Tionghoa Sukabumi. Sumber:Galeri
Satu dari tanggung jawab utama saya adalah mengelola dan merawat koleksi. Hal tersebut meliputi kegiatan membersihkan dan merawat benda-benda serta mengatur ulang tata letak dan pemberian label guna meningkatkan kesan bagi pengunjung. Saya memperoleh banyak pengetahuan tentang metode-metode pelestarian dan menjaga agar semua objek bersejarah tetap terjaga dengan baik juga pengetahuan tentang koleksi-koleksi benda yang dipamerkan. Pengalaman ini memperlihatkan saya pentingnya detail pekerjaan di balik layar museum, yang sering tidak disadari oleh para pengunjung.

Di tambah itu, saya juga mendapat kesempatan ikut serta dalam pembelajaran materi oleh Ambu Yepsa di museum. Saya mempelajari  materi untuk tour dan presentasi kepada pengunjung, seperti pelajar dan turis dan bagaimana cara menyambut tamu dengan sopan dan ramah. Menceritakan latar belakang dan arti dari berbagai koleksi kepada para pengunjung adalah pengalaman yang amat menyenangkan. Saya merasa senang saat melihat pengunjung, terutama anak-anak, begitu antusias dan terinspirasi oleh informasi yang saya berikan. Salah satu pengalaman yang sangat berkesan bagi saya adalah saat keluarga besar kapitan mengunjungi Museum Tionghoa Sukabumi ini.

Foto penyambutan keluarga besar kapitan. Sumber:Galeri
Foto penyambutan keluarga besar kapitan. Sumber:Galeri
Saat itu, saya sempat berkomunikasi dengan  menggunakan bahasa inggris dengan salah satu anggota keluarga besar kapitan ketika menjelaskan barang yang ada di museum. Saya senang sekali bisa berdiskusi dengan para pengunjung yang sering datang ke museum. Pengalaman praktik  lapangan ini memperluas pengetahuan saya tentang berbagai aspek sejarah, menambah wawasan, dan juga pengalaman saya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun