Mohon tunggu...
Chyntia Devi
Chyntia Devi Mohon Tunggu... Psikolog - mahasiswi psikologi

suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Menjadi Contoh yang Baik Bagi Anak

14 November 2023   13:32 Diperbarui: 14 November 2023   13:39 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips for Supporting Your Child with their Online Learning | PYP Counselor Information (kis.ac.th) 

Orangtua adalah model yang dianggap paling baik oleh anak, anak akan meniru apa yang di lakukan oleh orangtuanya entah itu baik atau buruk apalagi ketika anak sedang berada di fase perkembangan karena anak belum mengerti tindakan yang baik atau buruk dan apa yang di pelajari oleh anak bisa jadi terbawa hingga di masa depan.  Jadi di harapkan orangtua dapat memberikan contoh yang baik kepada anak,agar anak dapat meniru nya.

Seperti yang di alami oleh teman saya, sebut saja namanya Sarah. Ia bercerita kepada saya sebagai temannya bahwa  ia terbiasa melihat orangtuanya bertengkar lalu saling mendiamkan satu sama lain. Hal tersebut ia tiru hingga ia dewasa saat ini ketika ia bertengkar dengan temannya ia akan memilih untuk diam dalam beberapa hari, dalam hal ini mungkin ia bertujuan agar temannya menyadari kesalahan apa yang telah dibuatnya. 

Tetapi hal tersebut bukanlah hal yang baik, beberapa kali kami mencoba menasehatinya tetapi ia tetap saja seperti itu, ia berkata akan mencoba untuk berubah tetapi menurutnya itu adalah hal yang susah untuk di ubah karena hal tersebut sudah terbawa sejak ia kecil. Ia juga bercerita ketika ia berdebat dengan orangtuanya, ia di diamkan oleh orangtuanya adalah hal yang biasa menurutnya karena setiap berdebat orangtuanya akan memilih untuk mendiamkan teman saya, lalu ketika ia marah kepada orangtuanya ia akan masuk ke kamar nya dan mendiamkan orangtuanya mereka akan saling mendiamkan satu sama lain. 

Bahkan ketika sedang saling diam dengan orangtuanya ia bersikap cuek-cuek saja dan berpikir bahwa ketika dia dan orangtuanya saling diam lalu yang mengajak bicara pertama kali adalah hal yang kalah. Hal tersebut masih berlajut hingga saat ini, itu memberikan dampak negatif pada psikologis teman saya karena apa yang dia lihat dan pelajari sejak kecil ia terapkan hingga masa sekarang.

Hal tersebut sesuai dengan teori belajar sosial dari salah satu tokoh psikologi yaitu Albert Bandura. Sudut  pandang  teoritis  Bandura  dalam  teori pembelajaran  sosial  yaitu:  (1)  Pembelajaran pada  hakikatnya berlangsung  melalui proses  peniruan (imitation) atau  pemodelan  (modeling). (2)  Dalam imitation atau modeling individu  dipahami  sebagai  pihak  yang  memainkan  peran  aktif  dalam menentukan perilaku mana  yang  hendak  ia tiru  dan  juga  frekuensi serta  intensitas peniruan  yang  hendak  ia  jalankan.  (3) Imitation atau modeling adalah  jenis pembelajaran  perilaku  tertentu  yang  dilakukan  tanpa  harus  melalui  pengalaman langsung. (4) Dalam Imitation atau modeling terjadi penguatan tidak langsung pada perilaku  tertentu  yang  sama  efektifnya  dengan  penguatan  langsung  untuk memfasilitasi dan menghasilkan peniruan. Individu dalam penguatan tidak langsung perlu menyumbangkan komponen kognitif tertentu (seperti kemampuan  mengingat dan  mengulang)  pada  pelaksanaan  proses  peniruan)  pada  pelaksanaan  proses  peniruan.  (5)  Mediasi  internal  sangatpenting  dalam  pembelajaran,  karena  saat  terjadi  adanya  masukan  indrawi  yangmenjadi dasar pembelajaran dan perilaku dihasilkan, terdapat operasi internal yangmempengaruhi hasil akhirnya

Oleh karena itu, saya berharap agar orangtua di luar sana dapat memberikan contoh yang baik kepada anaknya karena anak adalah peniru yang handal. Serta saya harap orangtua dapat memberikan contoh pengolahan emosi yang baik terhadap anak dan orang yang ada di lingkungan sekitarnya karena hal tersebut juga mempengaruhi emosi anak dari sekarang hingga di masa depan. Mari jadikan generasi kita adalah generasi yang sehat secara psikis dan biologis. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun