Video pengobatan supranatural di Kota Padangpanjang menjadi viral di media sosial (medsos). Akun facebook milik Syahwir Papude, warga Kelurahan Kampung Manggis, Padangpanjang Barat, menjadi heboh karena bisa melakukan operasi, bedah tanpa obat bius alias tangan kosong.
Karena sudah membuat kehebohan dan dikhawatirkan ada korban, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padangpanjang mengambil tindakan tegas terhadap praktik pengobatan ilegal itu. Kepala DKK Nuryanuwar, Selasa (4/7) mengungkapkan, pengobatan dengan menggunakan metode pembedahan (operasi) kecil ataupun besar pada organ tubuh manusia memiliki risiko tinggi hingga bisa menyebabkan kematian. Nuryanuwar menegaskan, apapun jenis operasi yang dilakukan hanya boleh dilakukan oleh petugas medis profesional.
"Viralnya video operasi kecil pada pasien yang diposting oleh pemilik akun facebook, Syahwir Papude telah menjadi perhatian pemerintah daerah. Kami telah mendatangi kediaman Syahwir Papude dan meminta kejelasan atas praktek pengobatan dengan cara pembedahan yang dilakukannya," ulas Nuryanuwar.
Mengenai operasi supranatural pada pasien yang dilakukan Syahwir Papude, Nuryanuwar menegaskan, pihaknya akan melarang sebelum izin praktek dikeluarkan.
"Operasi ataupun membedah pasien juga memiliki aturan yang jelas, operasi hanya boleh dilakukan di instansi resmi dan memiliki legalitas yang jelas," tegasnya.
Papude Kirim Pesan
Sementara itu, dalam akun facebook miliknya, Syahwir Papude pun membuat surat atau pesan tertulis kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla.
Begini isi surat yang ditulis Syahwir Papude:
Salaam !
1. Yth. Bapak Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo
2. Yth. Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia Drs. M. Jusuf Kalla.
Mohon maaf, dengan segala kerendahan hati sengaja saya memuat/memposting hal tentang saya ini dengan harapan agar dapat menjadi perhatian bagi Bapak, dan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Bapak Presiden/Bapak Wakil Presiden, bahwa apa yang yang saya lakukan ini adalah murni untuk menolong dan membantu umat manusia yang tertimpa penyakit tanpa mengharapkan imbalan uang, bahkan mungkin pada akhir dari dedikasi seumur hidup saya untuk meringankan penderitaan manusia, tanpa harta karun yang berlimpah.