Mohon tunggu...
Chyntia Ayu Ocvitasari
Chyntia Ayu Ocvitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PPG Unisma

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Separuh Jiwa Peserta Didik adalah Gadget?

9 Oktober 2024   07:28 Diperbarui: 9 Oktober 2024   07:32 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perkembangan tentunya terjadi dan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Mengingat dunia yang bersifat dinamis, sebuah karakter pun ikut berubah mengesuaikan kedinamisan dunia. Perubahan karakter merupakan salah satu faktor dari kedinamisan dunia yang terus terjadi. Karakter seorang manusia terutama peserta didik memiliki perbandingan yang sangat berbeda dari zaman dahulu dengan zaman sekarang. Perbedaan karakter tersebut salah satunya merupakan sifat dan kepribadian yang bergantung pada kecanggihan teknologi.

Kecanggihan teknologi saat ini sangatlah berperan sebagai pengaruh paling banyak dalam pembentukan karakter peserta didik masa kini. Tidak dapat dipungkiri, saat ini peserta didik dikatakan memiliki separuh jiwa yang tak bisa dilepas bahkan terlepas, yaitu gadget. Gadget memiliki pengaruh dalam kepribadian mereka, mulai dari minimnya minat belajar hingga berdampak pada hasil belajar mereka.

Dengan adanya teknologi yang canggih, peserta didik diharapkan mampu memanfaatkan teknologi sebaik mungkin untuk mendukung proses pembelajaran mereka. Namun, tak dapat dipungkiri, teknologi canggih lebih dominan membentuk karakter peserta didik dari segi kenegatifan, terutama penggunaan gadget. Penggunaan gadget sangatlah membantu peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tetapi karakter peserta didik saat ini menyebabkan penggunaan gadget malah membuat peserta didik malas dan tidak memanfaatkannya sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Saat ini, peserta didik lebih suka bermain gadget untuk update diri di sosial media, seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, dan lain-lain. 

Bahkan, efek atau dampak dari TikTok sangat berpegaruh pada karakteristik peserta didik masa kini. Hal tersebut menyebabkan kata "kecanduan" tertanam pada diri peserta didik. Oleh karena itu, dapat dikatakan kurangnya minat belajar karena peserta didik lebih memilih menyecroll TikTok sampai berjam-jam hingga lalai dalam belajar. Selain itu, karakter peserta didik juga ikut terbentuk dari trending-trending yang beredar di media sosial saat ini, seperti trending joget-joget, atau membuat suatu konten yang lagi trending, bermain games mobile legend, dan lain sebagainya.

Perbedaan karakter peserta didik saat ini dibandingkan dahulu memang sangatlah berbeda, termasuk keminatan dalam belajar. Karakter peserta didik saat ini sangatlah signifikan terhadap teknologi, bagaikan separuh jiwanya adalah gadget, kurangnya minat belajar dan bertambahnya minat terhadap penggunaan media sosial, lebih cenderung bermain gadget daripada bermain bersama teman atau bisa disebut dengan kurangnya interaksi sesama teman. Berdasarkan hal tersebut, karakter peserta didik saat ini bisa dikatakan kecanduan teknologi, saking kecanduannya, mereka membuat gadget berperan sebagai separuh jiwanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun