Menghindari Procrastination dalam Bekerja.
Menurut Wojowasito (2000) Procrastination memiliki arti penundaan, pelambatan, dan pengunduran. Dalam ilmu Psikologi istilah Prokrastinasi adalah sikap dan perilaku yang memiliki karakteristik mengulur atau memperpanjang waktu. Kata “Procrastinate” diartikan menunda untuk melakukan sesuatu sampai waktu atau hari berikutnya. (Burka & Yuen, 2008 dalam American College Dictionary). Kebiasaan prokrastinasi ini tidak selalu diartikan karena seseorang yang malas, namun ada penyebabnya juga dalam sisi psikologis. Prokrastinasi juga dapat dikaitkan dengan self-deception yang berarti seseorang yang sebenarnya mengetahui dan menyadari apa akibat yang terjadi jika menunda, namun memilih untuk melakukan hal lain yang tidak penting dan lebih sulit daripada tugas yang harusnya diselesaikan.
Mengapa orang prokrastinasi? Banyak hal yang menjadi penyebab seseorang memiliki kebiasaan prokrastinasi terutama dari sisi psikologis, yaitu seorang prokrastinasi cenderung memiliki sifat yang perfeksionis. Seseorang yang memiliki sifat perfeksionis akan merasa bahwa pekerjaannya akan dinilai buruk oleh orang lain atau tidak sesuai ekspektasinya, maka seorang yang perfeksionis akan menghindari atau menunda pekerjaan tersebut. Beberapa pakar psikologis juga telah menemukan beberapa penyebab adanya kebiasaan tersebut yaitu, memiliki kepercayaan diri yang rendah hingga mengalami kecemasan, kemudian hidup yang tidak berstruktur, dan tidak memiliki motivasi diri dalam menyelesaikan suatu hal. Peneliti juga menemukan bahwa prokrastinasi juga berasal dari adanya pemikiran-pemikiran yang negatif.
Kebiasaan prokrastinasi ini sering terjadi dalam lingkungan kerja, terutama ketika persaingan antara karyawan sangat tinggi, kemudian pekerjaan yang sulit, dan sulit untuk mengelola waktu kerja, maka akan timbul rasa cemas jika pekerjaannya tidak memuaskan.
namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari atau mengurangi kebiasaan prokrastinasi tersebut, :
- Mencari motivasi, Dalam mengerjakan sesuatu kita harus bisa mencari alasan dan dorongan untuk melakukan aktivitas tersebut. Cobalah untuk mengubah pola pikir menjadi positif dan mengetahui alasan yang membuat pekerjaan menjadi ringan.
- Menghindari distraksi, Singkirkan benda-benda atau hal yang dapat mengalihkan fokus dalam melakukan sesuatu, seperti handphone, tv, game, dll.
- Lingkungan positif, Bukan hanya dari diri sendiri namun lingkungan juga berperan besar dalam kebiasaan prokrastinasi. Bertemanlah dengan rekan kerja yang positif agar dapat membantu mengingatkan dan menyemangati dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Memiliki sikap realistis, Jangan memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap suatu hal. Memiliki sikap dan pemikiran yang realistis dapat mencegah prokrastinasi. Karena jika seseorang yang memiliki ekspektasi tinggi mereka akan mudah menyerah lalu niat dalam menyelesaikan suatu hal akan berkurang.
- Memiliki target, Dalam mengerjakan sesuatu kita harus memiliki atau membuat target untuk mengetahui perkiraan kapan tugas tersebut selesai. Kemudian harus bisa mengelola waktu agar tidak tertekan dikedepannya. Karena orang yang memiliki sikap prokrastinasi cenderung dapat mengerjakan suatu hal dengan baik jika dalam tekanan.
Akhir kata, kebiasaan prokrastinasi akan selalu terjadi pada diri manusia dalam keadaan yang berbeda-beda, namun dampak dari prokrastinasi ini sering dianggap sepele oleh orang, padahal jika dilihat dari sisi psikologis kebiasaan prokrastinasi tersebut dapat menyebabkan rasa stress dan kecemasan jika suatu kegiatan tidak terselesaikan. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara menghindarinya.
Chyntia Karolina
Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
P. Tommy Y. S. Suyasa Dr., M.Si., Psikolog
Dosen Pendamping Skripsi
Jessica Chandika, M.Psi, Psikolog