Dengan berbekal tulisan ini, sejujurnya aku hendak mengirimkan sebuah pesan untuk si Frater. Aku tak acuh pesan ini kelak akan sampai padanya atau tidak.
Aku hanya ingin menyampaikan beribu-ribu terima kasih padanya. Karena petuahnya cukup sakti hingga mampu membuat diriku diingatkan untuk tetap berefleksi. Berefleksi untuk berhenti sejenak memberi makna dalam setiap proses perjalanan hidup di dunia ini.
Jika kami berdua bisa berkendara bersama lagi di lain kesempatan, biarkan aku yang berada di posisi sebagai pengemudi kuda besi yang hendak kami tunggangi. Karena akan aku ceritakan padanya, hasil refleksi dari petuah saktinya di masa lampau.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!