Berita mengenai ditahannya jessica oleh tim penyidik yang terkesan putus asa dalam mencari bukti primer dan motif pembunuhan serta merta membuat saya berandai andai...
Jika saya anggota tim penyidik, saya akan diam diam gak ribut ribut (pssst, spt komandan saya) akan balik kanan kembali ke tkp, pesan kopi vietnam 1 sambil celingak celinguk dan berbekal udah nonton cctv saya akan panggil ato sekedar tanya ulang kronologinya yah siapa tahu ada yang kelewat hehehe........dalam hati bergumam sptnya gak ada yang bisa di eksplor lagi selain keterangan para pelayan, maklumlah tkpnya udh clear alias jejak udh sulit ditemukan, seketika timbul penyesalan kenapa police linenya hanya sebentar knp gak seminggu?
Oleh karena profil jessica sudah dieksplore dan hasilnya tidak cukup signifikan buat bukti pendukung maka saya mencoba mencari tahu siapa hanni, hubungannya seperti apa dengan si mirna, teman biasa, teman akrab ato teman temanan soalnya sampai berita tadi pagi si hanni selalu menghindar dari pertanyaan pertanyaan awak media.
Pencarian jati diri eh pencarian alat bukti pendukung maksudnya terus dikembangkan, saya akan datang ke suaminya....yah sekedar tanya tanya hubungan emosional sama mirna gimana, kehidupan rumah tangganya harmonis apa nggak yaaah pokoknya seputar mirna sama suaminya lah
Tanya tanya juga sama ortunya kehidupan mirna seperti apa atau siapa tau keinginan ortu nyerahin harta warisan buat mirna ditentang oleh sodara sodaranyaÂ
Setelah selesai maka saya balik kiri ke markas, segera ke ruangan bos dengan hati berbunga bunga berharap pujian dari sang komendan....lapor komandan penyidikan kasus mirna perlu pengembangan lebih lanjut demi mendapatkan motif pembunuhan, sambil ngelirik si bos yg lagi ngetweet tiba tiba sang komendan nyeletuk rupanya ada yang berbohong nah lho!!%@=#:*]*#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H