Mohon tunggu...
Chusniyatul Munawaroh
Chusniyatul Munawaroh Mohon Tunggu... -

Mahasiswa ILMU Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,friendly,supel,pengen jadi orang seperti jenderal suntzu pengen jadi pengusaha dan berhati baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demo lagi Demo Lagi...Kenapa Harus Demo??

26 Oktober 2012   15:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:22 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

UIN Sunan Kalijaga merupakan salah satu kampus yang berada di Yogyakarta,yang sering kita jumpai dan dengar sering melakukan aksi demo.Bahkan kampus ini dikenal dengan kampus pendemo,dimana-mana ada pendemo.Kampus yang memiliki julukan kampusnya rakyat,kampus putih dan kampus perjuangan.Mahasisiwa UIN Sunan Kalijaga sendiri seperti tidak mau menghilangkan tradisi ini selama mengikuti masa perkuliahan,sudah keturunan dari sononya kali yak sehingga tradisi ini sulit untuk diruntuhkan.Tidak tanggung-tanggung walau hanya memiliki sedikit masapun masih juga melakukan aksi.Kalau melihat tradisi demo di UIN Sunan Kalijaga sendiri berakhir dengan aksi bakar-bakar ban dan juga merusak fasilitas kampus.

Tidak hanya itu juga mereka berteriak-teriak di fakultas menganggu konsentrasi mahasiswa yang sedang melakukan proses belajar mengajar,fokus mereka jadi pecah ketika terdengan suara-suara teriakan dari luar berupa teriakan dari para pendemo,seperti tidak memiliki rasa saja.

Begitu juga yang akhir-akhir ini terjadi aksi demo yang terjadi di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora oleh anak-anak Febi,dan sehari sebelumnya aksi demo anak-anak syariah di fakultasnya sendiri yang menuntuy dekan diturunkan,tidak hanya itu juga tetapi demo juga dilakukan di pertigaan jalan Solo.Atau yang sering mereka sebut sebagai pertigaan revolusi yang mengklaim bahwa masa jabatan SBY yang part II ini gagal.

Hello??

Anak Febi demo,mereka itu diibaratkab bayi yang baru bilang “Mama” saja sudah bisa berkata seperti itu,sudah bilang mau dibawa kemana fakultas kita,sudah mau protes absensi 75 %.Kalau nggak mau kuliah mau kemana adek-adek,orang ayah dan ibu kita sudah memberikan amanat untuk kuliah dan cari ilmu yang bener.Masa untuk kuliah saja sudah males,baru semester satu loh sudah seperti itu,apalagi nanti apa tidak membuat UIN sesak saja.Yah semua itu butuh proses dong,step by step,jangan berpikiran apa yang mereka berikan untuk kita.Tetapi berpikirlah apa yang akan kita berikan untuk nusa bangsa dan fakultas kita dengan kemampuan yang kita miliki.Tunjukan pada dunia bahwa Febi fakultas baru di UIN ini memiliki mahasiswa yang memiliki kapasitas tinggi dan patut diperhitungkan,jangan berkahir dengan demo saja.

Anak kecil yang baru bisa berucap “Mama” sudah mau berdemo menolak absen 75%,kalau dilihat secara nalar.Itu seperti bukan ide mereka,mereka hanya dijadikan kelinci percobaan untuk orang-orang yang berada diatas mereka untuk memuaskan batin mereka semua,istilahnya mereka dijadikan tunggangan.

Tidak hanya kasus demo itu saja tetapi di Fakultas tetangga saya,yaitu Syariah juga melakukakn aksi serupa.Beda dengan anak-anak Febi yang menuntut absen lagi dan absen lagi,kalau pendemo di syariah mereka menuntut untuk menurunkan dekan.Saya juga kurang tahu pasti mengapa mereka berpendapat seperti itu.Kalau yang dilakukan anak Febi masih biasa-biasa saja,tetapi beda yang terjadi di Syariah mereka membakar ban di dalam Fakultas,memecah kaca.Bahkan lemari es kantin syariah juga ikut jadi sasaran para pendemo.

Haduh kenapa harus demo dan demo lagi sih?

Eps ka?

Kelihatan sekali mereka tergolong masyarakat masa,yang hanya menjalin kerukunan tanpa mengetahu seluk beluk yang sebenarnya dari sebuah kejadian.Cobalah menjadi masyarakat public yang bisa berfikir agark rasioanal terhadap sesuatu yang terjadi.Tidak dengan kekerasapun masalah bisa selesai,mengapa harus dengan kekerasan dan teriak-teriak.Kalau mengaku mahasiswa yah selesaikan dengan cara-cara yang kreatif dan tidak merusak fasilitas,toh nanti fasilitas kita juga yang makai kenapa harus dirusak sih

Cobalah menjadi masyarakat public dong yang bisa berpikir rasional tetapi pasti dan akurat,dan tidak membuang-buang tenaga dan waktu.Dimana UIN,nya kalau kekerasa selalu ditampakkan dalam demo.Memang betul hanya berislam KTP saja.

Dimana mahasiswanya yang katanya agent of changer kok hanya bisa berdemo,dimana wawasan keilmuannya??

Tidak hanya demo kok berlaih profesi sajalah dari masyarakat Massa ke masyarakat Publik yang lebih mentereng dikit heh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun