Mohon tunggu...
Churriah Bachmid
Churriah Bachmid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengasah Keterampilan Dan Wawasan Sebagai Calon Pendidik: Pengalaman Magang Dua Pekan di Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta

23 Januari 2025   05:55 Diperbarui: 23 Januari 2025   06:24 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai seorang mahasiswa jurusan pendidikan, kegiatan Magang merupakan kesempatan berharga untuk menerapkan teori dan ilmu yang sudah didapat ke dalam bentuk praktik nyata. Kegiatan praktik yang biasanya dilakukan hanya dalam lingkungan kampus dengan dosen dan juga teman-teman kelas kini beralih menjadi paktik dengan tingkatan yang lebih tinggi, bertemu dengan para guru dan juga siswa.Selama dua pekan, saya berkesempatan untuk magang di Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, sebuah lembaga pendidikan yang cukup terkenal di kota yogyakarta khususnya pada kalangan Masyarakat Muhammadiyah. Madrasah Mu'allimat Yogyakrta juga memiliki reputasi yang cukup tinggi dalam mendidik siswa-siswi dengan berbalut nilai-nilai islam. Pengalaman ini memberikan saya kesempatan untuk mengasah kemampuan dan ketrampilan saya sebagai calon pendidik.

Beberapa hal yang paling berkesan bagi saya selama dua pekan menjalani magang di Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta adalah tantangan yang saya hadapi dalam menyesuaikan diri dengan dinamika kelas serta berbagai tanggung jawab yang diberikan kepada saya. Tanggung jawab ini tidak hanya terbatas pada kegiatan mengajar, tetapi juga mencakup sejumlah tugas tambahan yang sangat penting dalam mendukung jalannya kegiatan sekolah secara keseluruhan. Saya dipercaya untuk membantu menjaga piket, mengelola perpustakaan, bertugas di Unit Kesehatan Sekolah (UKS), serta memastikan kedisiplinan siswa dalam berbagai aspek.

Pengalaman ini memberikan saya kesempatan untuk lebih memahami bagaimana sistem pendidikan berjalan di balik layar. Tugas menjaga piket, misalnya, mengajarkan saya pentingnya peran seorang pendidik dalam menjaga ketertiban dan memastikan suasana sekolah tetap kondusif. Saya belajar bagaimana proses pergantian jam pelajaran hingga bagaimana cara menukar presesnsi disetiap kelas.

Selain itu, bertugas di perpustakaan memberikan wawasan yang sangat berharga tentang bagaimana literasi dapat didorong di lingkungan sekolah. Saya melihat secara langsung bagaimana buku-buku yang tersedia dapat menjadi sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan bagi siswa. Ada beberapa guru yang juga melakukan proses belajar mengajar di perpustakaan untuk menumbuhkan suasana yang berbeda agar siswa tidak bosan saat belajar. Hal ini membuat saya semakin menghargai pentingnya fasilitas seperti perpustakaan dalam mendukung proses pembelajaran.

Pengalaman di UKS walau hanya mengamati dan membantu untuk menjaga namun hal ini juga menjadi salah satu momen yang memperluas wawasan saya. Di sini, saya tidak hanya belajar tentang bagaimana menangani siswa yang kurang sehat, tetapi juga memahami pentingnya menjaga kesehatan siswa secara keseluruhan. Di dalam UKS juga terlihat banyak sekali poster sampai dengan piramida rantai makanan yang buat saya terkagum-kagum karena hal ini bisa menambah wawasan siswa di manapun mereka berada.Tugas ini mengajarkan saya betapa pentingnya pendekatan yang empatik dan profesional dalam memastikan kenyamanan dan kesejahteraan siswa selama berada di lingkungan sekolah.

Selain tanggung jawab tersebut, menjaga kedisiplinan siswa adalah pengalaman yang memberikan tantangan tersendiri. Saya belajar bagaimana cara memberikan arahan dengan tegas tetapi tetap bijaksana,sehingga siswa memahami pentingnya kedisiplinan tanpa merasa tertekan. Interaksi ini juga memperkuat keterampilan komunikasi saya, terutama dalam menghadapi siswa dengan berbagai karakter dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Selama menjalankan tugas-tugas tersebut, saya juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan para guru. Mereka banyak berbagi pengalaman, memberikan saran, dan bahkan membantu saya memahami cara terbaik untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. Interaksi ini membuat saya semakin mengenal para guru, tidak hanya sebagai tenaga pendidik tetapi juga sebagai sosok yang penuh inspirasi. Saya melihat bagaimana mereka menjalankan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab, dedikasi, dan cinta terhadap profesi mereka.

Melalui semua pengalaman ini, saya tidak hanya mendapatkan wawasan baru tentang dunia pendidikan, tetapi juga belajar banyak hal tentang diri saya sendiri. Saya menjadi lebih percaya diri, mandiri, dan semakin menyadari bahwa tanggung jawab seorang pendidik jauh lebih besar daripada sekadar mengajar di kelas. Pengalaman ini memberikan bekal yang sangat berharga bagi saya untuk terus belajar dan mengembangkan diri di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun