d'Pinagar Kopi Organik Sidikalang, Oleh-oleh Khas Kabupaten Dairi Sumatera Utara

Berbicara tentang oleh-oleh khas Sumatera Utara tidak afdol bila tidak membicarakan tentang kopi. Di Sumatera Utara sendiri terdapat beberapa varian kopi berdasarkan lokasinya, di antaranya kopi Mandailing, kopi Lintong, dan yang pasti sering kita dengar adalah kopi Sidikalang. Sesuai dengan namanya, kopi-kopi Sidikalang ini tumbuh dan diproduksi di wilayah Sidikalang, Kabupaten Dairi tepatnya di pegunungan bukit barisan atau di puncak-puncak bukit di sebalah utara-barat laut Danau Toba.  

Ketika kami mengunjungi Kabupaten Dairi, kami mendatangi salah satu tempat pengolahan kopi organik yang bernama d'Pinagar. Berbeda dengan kopi-kopi Sidikalang lainnya, d'Pinagar ini memproduksi kopi secara alami mulai dari pembibitan kopi sampai pada hasil kemasan yang siap untuk dipasarkan. Dalam proses tanamnya, d'Pinagar ini menggunakan pupuk organik sehingga dalam proses jual harganya memang cenderung lebih tinggi dibandingkan kopi-kopi Sidikalang lainnya. 

d'Pinagar berlokasi di Dusun Lae Pinagar, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi atau dapat ditempuh kurang lebih 30 menit dari Sidikalang menuju arah jalan besar Kabanjahe-Sidikalang. Di lokasi tempat produksi kopi organik tersebut, pengunjung dimanjakan dengan secangkir kopi robusta maupun arabika secara gratis dengan gula terpisah, sehingga dapat meminum kopi sesuai takar kemanisan masing-masing pengunjung. 

dok. pribadi

Di belakang tempat produksi kopi itulah pohon-pohon kopi tersebut ditanam. Dengan ketinggian lebih dari 1.400 meter di atas permukaan laut, pohon-pohon kopi itu tumbuh subur berdampingan dengan pohon petai cina (lamtoro). Di depan halaman rumah produksi terdapat area kecil tempat untuk menjemur kopi-kopi. Sedangkan di dalam rumah, kopi-kopi tersebut diproduksi sampai menjadi kopi yang siap untuk dipasarkan. 

dok. pribadi

d'Pinagar merupakan binaan dari Yayasan Petrasa yang kantornya berlokasi di Sidikalang. Yayasan Petrasa merupakan organisasi non pemerintah yang didirikan sebagai bentuk keprihatinan terhadap nasib para petani di dataran tinggi Sumatera bagian utara. Yayasan tersebut didirikan pada tahun 2001 yang membina beberapa usaha petani salah satunya adalah d'Pinagar ini.

dok. pribadi

Sampai saat ini d'Pinagar sudah mulai berkembang pesat, tidak hanya di kalangan masyarakat lokal saja, namun juga sampai eksport ke berbagai negara. Penjualan juga mulai marak dilakukan di beberapa online shop seperti shopee, tokopedia, bukalapak, maupun yang lainnya. Harga perkilonya untuk jenis arabika sekitar Rp.220.000, namun juga dijual dengan harga setengah kilo, seperempat kilo, maupun 1 ons. 

d'Pinagar merupakan usaha kecil menengah yang berharap ke depannya usaha-usaha petani ini semakin maju dan dikenal oleh masyarakat luas. Dukungan penuh dari pemerintah juga sangat diharapkan sehingga usaha-usaha kecil menengah ini dapat terus berkembang dan mampu bersaing di perekonomian global. 

dok. pribadi