Berbicara tentang Padang Lawas, ingatan kita langsung tertuju pada sebuah bangunan-bangunan batu bata yang dibangun pada masa lalu. Setidaknya itulah ingatan banyak orang yang ada di Sumatera Utara. Ya... memang benar.Â
Padang Lawas yang dulu masuk Kabupaten Tapanuli Selatan ini, kini menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Padang Lawas Utara. Kedua wilayah tersebut merupakan area luas yang berada di pinggiran Sungai Barumun dan Sungai Batang Pane, yang mana di kawasan tersebut banyak ditemukan tinggalan-tinggalan arkeologi, terutama pada masa Hindu-Buddha.
Beberapa tinggalan Hindu-Buddha tersebut umumnya berupa bangunan-bangunan candi, atau masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan sebutan Biara. Biara-biara tersebut kondisinya ada yang cukup baik, namun sebagian besar masih banyak yang berupa tanah-tanah gundukan yang belum dieksploitasi oleh para arkeolog.Â
Namun dari sebagian bangunan biara yang sudah ada, setidaknya sudah bisa dinikmati oleh masyarakat setempat dan bisa atau seharusnya sudah bisa dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat. Bagi para pencinta budaya atau masyarakat umum yang ingin berwisata ke kawasan tersebut, beberapa bangunan candi atau biara ini bisa menjadi pilihan.
Biara Tandihat 1
Biara Tandihat 1 ini terletak di Desa Tandihat, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas. Biara Tandihat 1 saat ini sedang dilakukan pemugaran oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh. Kondisi bangunan inti cukup baik, walaupun masih banyak gundukan-gundukan batu bata yang harus dieksploitasi lagi.Â
Biara Tandihat 1 ini sekelilingnya berupa hamparan luas dengan pagar kawat keliling. Tanaman sawit juga tumbuh subur di sekitaran percandian selain juga area persawahan. Tidak jauh dari Biara Tandihat 1, sebenarnya masih ada Biara Tandihat 2 dan Tandihat 3 namun kondisinya hanya tinggal reruntuhan dan gundukan.Â
Sangat disayangkan, akses jalan menuju lokasi biara Tandihat 1, 2, dan 3 ini masih sangat memprihatinkan. Jalan beraspal hanya terpaut 1 km, sisanya berupa jalan tanah yang apabila hujan datang maka akan muncul beberapa genangan-genangan air. Akses pendukung lainnya juga kurang tersedia, bahkan papan penunjuk arah dari jalan lintas Gunung Tua-Sibuhuan juga tidak ada. Tentunya hal ini akan sangat menyulitkan pengunjung yang pertama kali datang dan mencari lokasi tersebut.Â
Biara Sipamutung
Biara Sipamutung ini terletak di Desa Siparau, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas. Kondisi bangunan inti cukup baik, memiliki beberapa bagian candi, seperti pagar keliling, candi induk, candi perwara, dan mandapa. Biara Sipamutung ini sekelilingnya berupa hamparan luas dengan pagar kawat keliling. Tanaman sawit juga tumbuh subur di sekitaran percandian selain juga area persawahan. Di sekitaran biara masih banyak ditemukan tanaman buah Balaka, tanaman yang merupakan ciri khas dari kawasan Padang Lawas.