Mohon tunggu...
Christine Huangyi
Christine Huangyi Mohon Tunggu... -

Pingin Kuliah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo “Binatang Semakin Beringas Jika Terluka”

22 Maret 2014   16:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:37 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

By : Christine Huangyi

Kata – kata “Binatang Semakin Beringas Jika Terluka”ini Aiy ambil dari komik New Legenda Naga vol 1. karya Yoshito Yamahara.  Komik yang mengangkat kisah 3 negara dimasa dinasti Han, tapi dengan pendekatan fiksi, menarik dan seru komiknya. Dialog ini terjadi dalam konteks Jenderal Mei Zhou berperang dengan Tsao – Tsao memperebutkan tanah Jing Zhou.

Aiy mengibaratkan om Prabowo seperti  “Binatang yang semakin beringas jika terluka”, tentu saja kata Binatang disini diletakkan didalam konteks. Semoga om Prabowo tidak marah ya sama Aiy. Beberapa hari ini Aiy bisa memahami mengapa om Prabowo dalam keadaan terluka, kecewa, marah dan kecewa.

Situasi pemilu 2014 ini, Aiy mengibaratkan seperti situasi perang, dimana semua harga diri, etika dan kehormatan bisa tergadaikan karena kepentingan semata. Sahabat atau jalinan sekutu tiba – tiba berubah menjadi musuh, hanya karena kepentingan yang ingin dikangkangi sendiri. Syahwat politik dominasi.

Om Prabowo Aiy ibaratkan seperti jenderal besar Tsao – Tsao yang terluka dan terpojok oleh situasi yang tidak menguntungkannya. Sebagai jenderal perang, tentu saja om Prabowo akan menyusun taktik dan strategi baru dalam menghadapi situasi yang berkembang saat ini dan barisan tentaranya akan semakin kuat dibelakangnya dan semakin teruji kesetiaannya.

Sebagai seorang politisi dan juga ketua partai di Gerindra, wajar jika om Prabowo dan segenap elit Gerindra marah dan kecewa, perjanjian yang harusnya dihormati malah diingkari. Bahkan dibeberapa tempat, sebagian elit – elit PDIP seolah tidak mengakui dan bahkan ada juga yang mengaku tidak tahu.

Sungguh bukan sikap dan perbuatan ksatria yang ditunjukkan oleh elit – elit PDIP. Apa yang diperlihatkan elit – elit PDIP sungguh perbuatan bodoh dan naif didalam politik. Bukannya melakukan pertemuan terbuka dengan om Prabowo agar semua persoalan menjadi terbuka dan transparan elit – elit PDIP malah lari dari pasal – pasal perjanjian, mengatakan ini dan itu tentang pasal – pasal yang ada.

Kemenangan diatas kertas terhadap om Jokowi dan tafsiran gelombang efek yang begitu dibuat – buat oleh media akan menjadikan PDIP lemah dan bisa kalah karena kemenangan diatas kertas membuat mereka lalai dan tidak mampu melihat perubahan – perubahan politik yang ada saat ini.

Gelombang pasang orang – orang yang ingin memberikan hukuman keras kepada om Jokowi dan partainya akan membuat elit PDIP dan tante Mega tersentak tapi terlambat untuk melakukan antisipasi. Sebagaimana kekalahan om Foke di Jakarta.

“Binatang akan semakin beringas jika terluka” Tidak hanya om Prabowo yang terluka, orang – orang yang menghargai janji dan orang – orang yang menghargai suara yang sudah memilih pasti akan juga terluka. Orang – orang yang menghargai amanah melebihi nyawanya juga pasti akan memalingkan mukanya dan siap memberikan hukuman politik. Prinsip dasar etika yang tidak dipahami dengan baik oleh elit – elit PDIP. Atau memang sifat budaya politik khianat terhadap perjanjian? Politik ditahun 2014 ini semakin seru dan Aiy melihat politik sebagai latihan untuk tetap berada didalam pikiran yang logis dan sehat.

Jika seorang elit politik dan ketua partai berani melakukan manipulasi untuk mendapatkan pembenaran politik, maka ketika ia telah menjadi pemimpin atau penguasa kelak, dia akan kembali melakukan manipulasi, manipulasi untuk mendapatkan pembenaran atas segala tindak tanduknya.

“Binatang akan semakin beringas jika terluka”. Aiy tidak sabar untuk melihat hasil pemilu tahun ini. Tulisan ini ditutup dengan indah sambil mendengar Ayah yang berbicara banyak tentang politik saat sarapan pagi ini dan mama yang tersenyum karena Ayah dari tadi tidak berhenti berbicara dari sejak pagi tadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun