Entah karena tidak ingin berseberangan dan kehilangan dukungan Polri, om Owi sungkan untuk menjawab pertanyaan tersebut, keengganan bersikap tegas terhadap aspirasi polwan muslimah ini cukup bisa dimengerti, mengapa om Owi ragu untuk menentukan sikapnya.
Tapi yang menjadi pertanyaan, mengapa om Owi sepertinya terinspirasi dengan cara om Bowo ketika ditanya soal HAM oleh om Kalla. Saya Tanya kini menjadi tren dipakai, baik digunakan untuk guyonan atau pun sindiran.
Tapi yang menjadi menarik adalah jawaban sesuadahnya yang mengatakan bahwa Presiden hanya mengurusi hal-hal yang bersikap strategis bukanlah hal yang bersifat teknis. Tapi seperti bertentangan dengan apa yang sering dijelaskannya didalam debat di sesi pertama.
Tapi itulah menariknya om Owi, ketika persoalan tersebut akan menimbulkan persoalan dan menyangkut kelompok elit, Ia tidak akan berani mengambil sikap dan posisi tegas, satu contoh adalah persoalan jilbab polwan.
Tidak siap dengan janji lebih baik tidak berjanji, untuk kali ini Aiy bisa mengerti betapa sulitnya om Owi jika mengatakan posisinya. Melawan kepentingan Polri yang selama ini masih menangguhkan Jilbab atau berani mengambil dan bersuara sebagai bagian dari pluralisme, seperti baju om Owi yang kotak-kotak itu, mewakili semua golongan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H