Mohon tunggu...
Chuang Bali
Chuang Bali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang Biasa yang Bercita-cita Luar Biasa

Anggota klub JoJoBa (Jomblo-Jomblo Bahagia :D ) Pemilik toko daring serba ada Toko Ugahari di Tokopedia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hymne Tiga Permata

5 Februari 2023   21:28 Diperbarui: 4 Juni 2023   06:13 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada mulanya adalah
seorang manusia istimewa
yang telah menyempurnakan parami-Nya
demi menemukan jalan tua
menuju Nibbana.

Ketika Bodhisatta menemukan kembali Dhamma
yang telah lama dilupakan,
Ia menjadi Buddha
yang tercerahkan sempurna
tanpa banding,
tanpa tanding.

Maka sejak itu
permata Buddha dan
pernata Dhamma
telah muncul di dunia.

Kemudian Buddha,
dengan welas asih nirbatas-Nya
mengajarkan Dhamma
kepada lima pertapa,
yang penuh kebajikan dan hanya
miliki sedikit debu di matanya,
yang mampu memahami Dhamma dengan pesat
dan dengan demikian
menembus Nibbana tanpa goyah.

Maka sejak itu,
permata Buddha,
permata Dhamma,
dan permata Sangha,
telah muncul di dunia.

Pada mulanya,
aku tak sungguh-sungguh yakin
bahwa permata-permata ini
tak terkira nilainya,
tak kepalang langkanya,
dan tak terbayangkan beruntungnya
siapa pun yang menerima
dan mencari pernaungan di bawahnya.

Tetapi kini,
seiring waktu terus berlalu
wawasan bertambah
dan kebijaksanaanku terasah
oleh latihan yang meski tertarih
namun terus berlanjut tanpa menyerah,
tibalah pada satu keinsyafan
bahwa permata Buddha,
permata Dhamma,
dan permata Sangha,
sungguh permata-permata tiada banding
tanpa tanding,
sungguh kemunculan mereka
ialah sebab bagi kemungkinan untuk meraih
puncak tertinggi dari pencerahan
yang membebaskan kita dari belenggu samsara.

Tanpa Buddha,
Dhamma tak dikenali lagi.
Tanpa Dhamma,
kita bagai orang buta sejak lahir yang sia-sia
menggambarkan gajah.
Tanpa para Ariya dalam Sangha,
tak ada kalyanamitta
yang memberi dorongan dan semangat
untuk terus melaju, laju,
dan laju,
menuju pantai seberang.

Chuang 050223

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun