Mohon tunggu...
Chuang Bali
Chuang Bali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang Biasa yang Bercita-cita Luar Biasa

Anggota klub JoJoBa (Jomblo-Jomblo Bahagia :D ) Pemilik toko daring serba ada Toko Ugahari di Tokopedia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memiliki Berarti Kehilangan

11 Mei 2022   18:38 Diperbarui: 11 Mei 2022   18:46 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki berarti kehilangan.
Ia yang tak memiliki apa pun,
tak kehilangan apa pun.
Hanya soal waktu manakala
pertemuan menjadi perpisahan.
Dan saat bayi lahir, ia menangis,
namun kita sambut dengan senyum sukacita.
Padahal lahir adalah awal kematian,
sukacita pun menjadi dukacita.

Tampaknya benar bahwa
kita manusia bagai biduk kecil
di tengah samudera raya.
Ombak menghempas ke kiri, kita berayun ke kiri.
Ombak menghempas ke kanan, kita berayun ke kanan.
Ombak memutar ganas, kita berputar-putar tak karuan. tak pernah tetap, tak pernah stabil
dan karenanya tak pernah damai.

Kita mengira mengenggam harta beri kestabilan.
Nyatanya harta apa pun tak kekal,
mereka hilang, berubah, atau hancur seiring waktu.
Kita merasa kesenangan indrawi adalah tempat yang teduh.
Nyatanya sensasi apa pun tak memuaskan,
mereka menghambar sisakan kekecewaan.

Sampai di sini...
Barangkali engkau menganggapku pesimis?
Makhluk aneh gila yang sedang galau?
Tapi cobalah renungkan baik-baik.
Bukankah hidup sungguh begitu?
Tak ada yang layak digenggam,
karena tak ada yang bisa digenggam.
Tak ada hakikat sejati dalam benda-benda yang bersyarat.

Apa pun yang ber-ada, akan ti-ada.
Apa pun yang terbentuk, akan hancur pada waktunya.
Menjadi damai berarti tak mengenggam apa pun.
Menjadi bahagia berarti  menyadari tak ada kebahagiaan di dunia.

220814

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun