Dengan demikian, menurut saya, bertoleransi sejati bukan dengan menyama-nyamakan apa-apa yang  memang tidak sama. Bertoleransi sejati adalah, kita sadar kita berbeda-beda tetapi kita nyaman dengan perbedaan tersebut dan tidak menjadikan perbedaan itu sebagai alasan untuk saling membenci. Itu berarti, karena jalan yang kita lalui berbeda, maka gunung yang kita daki bukanlah gunung yang sama, dan puncak yang kita tuju bukanlah puncak yang sama. Namun masing-masing kita nyaman dengan gunung-gunung pilihan kita dan menyadari sepenuhnya bahwa setiap orang punya tingkatan "kematangannya" sendiri yang mempengaruhi bagaimana mereka memilih gunung untuk didaki.
020216
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H