Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tali Pengait Masker "Mask Strap" Ngetren, Apa Kata Satgas Covid-19?

7 Maret 2021   13:40 Diperbarui: 7 Maret 2021   14:32 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan masker adalah kebutuhan wajib di masa pandemi Covid-19, terutama jika bepergian ke tempat umum. 

Bagi anak muda, memakai masker yang polos sepertinya terlihat kurang menarik, sehingga muncul tren tali pengait masker "mask strap". 

Di marketplace, bisa dengan mudah kita temui sejumlah penjual menawarkan tali pengait masker dengan beragam model, bahan, dan harga.

1. Asal mula tren tali pengait masker

Penggunaan mask strap atau tali pengait masker sendiri mulai muncul di akhir 2020. Saat itu mulai banyak artis asal Korea Selatan yang tampil menggunakan mask strap. 

Tak lama setelah itu, penggunaan tali pengait masker juga akhirnya menjadi hal yang menarik bagi kalangan anak muda Indonesia. 

2. Pro-kontra tali pengait masker jadi sorotan Satgas Covid-19

Sayangnya, tali pengait masker tidak dianjurkan oleh Satgas Penanganan Covid-19. Katanya, pemakaian tali pengait masker justru berpotensi menyebarkan virus. 

"Kalau kita turunkan pakai pengait itu sampai ke bawah, itu akan kena ke hijab, ke baju. Jadi sebenarnya bagian dalam masker itu tidak boleh kontak dengan lain-lain kecuali dengan bagian tubuh," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K. Ginting, SpP (K), dalam konferensi pers BNPB yang disiarkan Minggu (21/2/2021). 

Menurut Alex, menggantungkan masker berpotensi menyebabkan bagian dalam masker terekspos area luar yang mungkin juga menempel di bagian leher. Hal ini akan memperbesar potensi penularan virus corona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun