Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pohon itu Bukan Warisan Nenek Moyang Kita, Mari Menabung Pohon Untuk Generasi Kini dan Nanti

13 Mei 2013   13:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:39 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Degradasi lahan di dunia sampai saat ini masih tergolong tinggi, dengan tingkatan laju degradasi lahan di dunia ini sebesar 12 Juta hektar per tahunnya. Tingkat degradasi yang sedemikian besar memberikan dampak terhadap sedikitnya 1,5 Miliar penduduk yang berada di muka bumi ini. Jika hal ini tidak secepatnya diatasi, maka bencana kelaparan dan kekurangan air akan mengancam kehidupan kemanusiaan.

Banyaknya kejadian bencana alam  berupa kekeringan dan banjir di berbagai negara merupakan bagian dari efek degradasi lahan yang terjadi selama ini, sehingga menurunkan kemampuan bumi untuk menahan laju perubahan iklim. Saat alam mengalami kerapuhan akibat degradasi lahan, maka perlu untuk segera dilakukan kegiatan penangulangannya. Salah satu upaya nyata  pemerintah dalam mencegah laju degradasi hutan dalam hal teknis dengan menggalakkan kegiatan penanaman lahan gundul dan tidak produktif untuk dihutankan kembali. Dari Program gerakan rehabilitasi hutan (GERHAN), One Man On Tree (OMOT) dan yang terakhir gerakan One Bilion Indonesia Tree (OBIT).

Hasil nyata yang bisa dirasakan dari kegiatan diatas adalah prestasi penurunan laju deforestasi di Indonesia, yang awalnya sebesar 3,5 Juta hektar pada kurun waktu 1996-2000, terus menurun hingga periode 2009-2011 sebesar 0,45 juta hektar. Namun terlepas dari semua itu peran aktif dari seluruh elemen bangsa ini, baik itu melalui organisasi, korporasi dan terlebih khusus adalah kesadaran keswadayaan masyarakat untuk peduli atas kondisi lingkungan kita sangat dibutuhkan. Kita hanya punya satu Bumi tempat berbagi kehidupan dengan berjuta spesies yang ada, tentunya dibutuhkan keseimbangan dalam pemanfaatan lahan yang semakin terbatas seiring dengan semakin bertambahnya penduduk dunia dimana  pada tahun 2011, jumlah penduduk dunia menembus pada angka 7  Miliar jiwa. Dengan laju pertambahan penduduk yang cukup ekstrem, maka diperlukan upaya serius untuk menanggulangi degradasi lahan yang masih terus terjadi hingga saat ini. Pohon bukan saja sebagai pabrik oksigen gratis tapi sebatang pohon akan menjadi sangat banyak artinya bagi kehidupan ini, ia akan sangat dibutuhkan untuk mencegah kekeringan atau kekurangan air, dapat mencegah bencana, dapat mencegah efek-efek buruk emisi gas rumah kaca, memberikan kesejukan kesegaran serta kebersihan udara, disamping tentunya keuntungan ekonomi dari sebuah pohon, dan begitu banyak kegunaan dan manfaat dari sebatang pohon lainnya.

Begitu besarnya karunia yang kuasa atas pohon-pohon yang diberikan Nya, namun betapa bodoh dan serakahnya kita manusia yang tidak mau peduli sedikit saja atas betapa berartinya sebatang pohon bagi kehidupan ini. Saatnya kita berbenah memperbaiki kecerobohan segelintir orang-orang serakah atau juga mungkin kecerobohan kita sendiri yang menyepelekan pentingnya menjaga kelestarian bumi ini walau dengan hanya melalui sebatang pohon yang begitu dibutuhkan oleh kehidupan ini. Mari kita menabung kehidupan melalui MENABUNG POHON insya Allah hasilnya akan sangat luar biasa dan menakjubkan dan akan dinikmati bukan hanya oleh kita sendiri namun oleh seluruh mahluk dan kehidupan di bumi ini, bukan saja kini namun juga nanti di masa datang….. selamatkan Bumi, salam Lestari Bumiku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun