Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Nadal Kukuhkan Diri Jadi Raja Roland Garros

12 Juni 2017   02:40 Diperbarui: 12 Juni 2017   09:30 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai puncak turnamen grand slam french open 2017 mempertemukan Stanislac Wawrinka (3) menghadapi sang raja lapangan tanah liat Rafael Nadal (4), Partai ini berlangsung di Philippe Chatrier Court Rolland Garros. Rafael Nadal yang mengincar gelar Perancis terbuka ke sepuluhnya tampil penuh percaya diri, meski lawannya Wawrinka pernah mengalahkannya di Final Australia Open 2014, namun dari rekor pertemuan sebelumnya Nadal unggul dengan 4 kemenangan dan 3 kemenangan diraih Wawrinka.

Partai final ini diprediksi akan berlangsung ketat, mengingat Nadal selalu kesulitan jika menghadapi Stan Wawrinka, namun kenyataannya di lapangan Rafa terlalu mudah meraih kemenangan tiga set langsung dengan skor 6 – 2 , 6 – 3 , 6 – 1. Meski pun partai ini berlangsung cepat dan mudah bagi Rafa namun tetap menarik dan menghibur.

Set pertama dibuka dengan service ditangan Nadal, pada kedudukan 2 – 1 game ke empat pertandingan mulai berjalan seru, Nadal sempat memimpin 40 – 30, untuk mematahkan serve Wawrinka, namun Wawrinka tidak mau kalah, hingga terjadi lima kali deuce sebelum akhirnya ditutup dengan kemenangan Wawrinka skor 2 – 2.  Game kelima berlangsung cepat sempat sekali melakukan serve ace Nadal merebut game ini, Game keenam Wawrinka sempat ketinggalan 0 – 40 mencoba bertahan namun Nadal begitu superior mematahkan serve Wawrinka dengan pukulan pukulan Ground stroke yang penempatannya menyulitkan Wawrinka yang kelihatan agak kelelahan 2 – 4 untuk Nadal, game ketujuh Nadal berhasil mempertahankan servenya dengan sekali serve ace yang menyudahi game ini, 2 – 5, game kedelapan meski sempat melakukan sekali serve ace Wawrinka gagal mempertahankan servenya, kematangan Nadal dalam penempatan bola bola yang sulit dijangkau oleh Wawrinka menjadikannya mematahkan serve lawan dan meraih set pertama dengan cukup mudah 2 – 6 .

Memasuki set kedua, Nadal meraih game pertama dengan mudah, pada game kedua Nadal langsung tancap gas memimpin 40 – 0 dan mematahkan serve Wawrinka di game ini dengan love game. Sampai dengan game keenam masing masing mempertahankan servenya, digame ketujuh pada kedudukan 2 – 4 untuk Nadal, terlihat jelas Wawrinka keletihan, digame ini Nadal langsung memimpin dengan mudah 40 – 0 dan menutupnya dengan serve ace dan love game. Game kedelapan Wawrinka mempertahankan servenya, memasuki game kesembilan Wawrinka sempat mengganti raketnya, digame ini terlihat Wawrinka mulai tidak stabil dia beberapa kali terlihat kesal, puncaknya ketika gagal mengembalikan bola dari Rafa, ia membanting rakrtnya hingga bengkok dan lalu mematahkannya, game ini kembali direbut oleh Nadal menutup set kedua dengan skor 6 – 3.

Memasuki set ketiga, giliran Wawrinka yang memegang serve duluan, langsung tertinggal 0 – 40 namun coba mengejar, tapi Nadal tidak mau menyianyiakan kesempatan dan merebut game ini. Game kedua Nadal langsung bermain ofensif biasanya dari baseline kali ini Nadal beberapa kali maju ke depan untuk merebut game ini dengan love game 2 – 0. Game ketiga direbut oleh Wawrinka, dia mulai sedikit tenang dan mulai bermain ofensif, memasuki game keempat sepertinya bakal berlangsung seru, Wawrinka sempat memimpin 30 – 0, namun Nadal bukanlah petenis yang gampang menyerah, ia memaksa deuce dan kembali merebut game ini. 

Game kelima dengan serve ditangan, Wawrinka seperti mendapatkan semangat baru, ia mempertunjukkan permainan yang cukup memukau penonton untuk memberikan aplaus dan penyemangat, sempat unggul dengan 30 – 0, namun sekali lagi Nadal bukanlah petenis kemarin sore yang mudah menyerah setelah 4 kali deuce dengan 3 kali advantage Wawrinka, Nadal kembali mematahkan serve Wawrinka 1 – 4, disinilah terlihat Wawrinka sudah drop, baik stamina maupun mentalnya. Game keenam Nadal terlihat masih prima, dia kembali menekan Wawrinka dan merebut game ini dengan love game yang cukup mudah, sementara Wawrinka sudah kehilangan motivasi dalam menghadapi serbuan serbuan bola Nadal, baik secara mental maupun fisik Wawrinka sudah down. 

Game ketujuh dengan semangat yang sudah kendor dan stamina yang sudah merosot tajam, ini terlihat dari serve pertama Wawrinka yang biasanya kecepatannya diatas 185 km/jam, tapi digame ini tercatat di display hanya 151 km/jam, game ini mudah saja dipatahkan oleh Nadal, setelah sempat tertinggal 0 – 15, Nadal langsung melejit dengan double match point 15 – 40, sempat dikejar 30 – 40 dan akhirnya partai ini ditutup oleh Nadal setelah forehand kerasnya ke sudut kiri tidak bisa dikembalikan dengan baik oleh Wawrinka, mungkin karena lelahnya atau karena putus asa pengembalian Wawrinka begitu lemah hingga menyangkut di net.

Gelar kesepuluh atau la decima resmi diraih oleh Rafael Nadal sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai raja di Roland Garros.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun