Sekalipun Acosta mampu menjuarai main race dan sprint race sekaligus di lima seri tersisa. Tetapi mengharapkan empat pembalap lain terutama Jorge Martin dan Bagnaia gagal finis dalam lima balapan, ini seperti mimpi di siang bolong.
Seri Jepang di Sirkuit Motegi pada 4-6 Oktober 2024, akan menyajikan persaingan yang ketat, sengit dan pastinya seru yang akan terus berlanjut di MotoGP Australia, Thailand, Malaysia dan hingga di seri penutup di MotoGP Valencia.
Persaingan antar rider yang ada di empat teratas klasemen akan menjadi pertarungan sesama Ducati. Dominasi Ducati bukan hanya karena performa kendaraan yang menunjang, akan tetapi memang kualitas rider mereka yang bukan kaleng-kaleng.
Jorge Martin yang kini sementara memimpin klasemen balapan menjadi kandidat terkuat musim ini, sempat sedikit mengendur setelah menjuarai MotoGP Perancis pada bulan Mei lalu, saat ia menjuarai sprint race dan juga race utama di seri kelima itu.
Barulah di Sirkuit Mandalika pekan lalu JM89 kembali merasakan puncak podium, meski Ia gagal meraih poin di sprint race, namun ini setidaknya menjadi sinyal kebangkitan pembalap asal Spanyol berusia 26 tahun ini.
Musim lalu Jorge Martin terus membayangi Pecco Bagnaia untuk kemudian finis di posisi kedua musim lalu. Musim 2024, persaingan ketat antara Martinator dan Pecco kembali berlanjut.
Bagnaia memenangi race seri pertama di Qatar MotoGP, Bagnaia membuka musim dengan meraih 31 poin, hasil finis ke-empat sprint race dan juara di race utama. Sementara itu Martin finis di podium tiga, tetapi memenangi sprint race dengan mengemas total 28 poin.
Di race berikutnya di Sirkuit Algarve Portugal, Jorge Martin gantian mengisi puncak podium setelah sebelumnya menempati podium ketiga sprint race total Martin mengemas 32 poin. Sementara itu Bagnaia justru gagal finis di main race, meski begitu Ia masih membawa pulang enam poin hasil dari finis ke-4 di sprint race.
Setelah 15 seri Jorge Martin mencatat juara di 3 seri dengan 11 kali finis di posisi podium dan enam kali start dari Pole, tetapi Martin juga gagal finis di dua seri yakni di Jerez Spanyol dan di Sachsenring Belanda. Martin juga menang di lima sprint race dengan 12 podium dan dua gagal finis.
Sementara itu sang juara bertahan yang berjuang untuk mencetak hat-trick Pecco Bagnaia tertinggal 15 poin di belakang JM89, Bagnaia (Ducati Lenovo Team) masih menjadi ancaman serius bagi Martinator hanya tertinggal 15 poin dari Martin dan saat ini ada di peringkat kedua.
Bagnaia masih jadi unggulan juara, meski kerap melakukan kesalahan yang sedikit fatal tetapi secara keseluruhan Pecco mampu finis podium di 10 seri dengan tujuh seri di antaranya dimenangkannya.