Sebagai satu-satunya tim yang memenangkan ketiga pertandingan grup, termasuk kemenangan melawan juara bertahan Italia Spanyol di atas kertas diunggulkan dalam laga kontra Georgia di babak 16 besar Euro 2024.
Namun, Georgia yang membuat kejutan dengan mengalahkan Italia di penyisihan grup membuat gebrakan awal yang mengejutkan Spanyol. Pasukan Willy Sagnol unggul 1-0 setelah pertandingan baru berjalan 18 menit, dari gol bunuh diri Le Normand, yang membelokkan umpan silang Kakabadze.
Meskipun mengalami kemunduran di awal, pasukan Luis de la Fuente bisa membalikkan defisit yang tidak terduga dan mengamankan tiket babak perempat final mereka, dengan kemenangan telak atas Georgia 4-1 di Stadion Cologne.
Spanyol yang belum pernah kebobolan di penyisihan grup tampil percaya diri, menguasai pertandingan. Namun, entah bagaimana di menit ke-17 dari serangan pertama Georgia, yang menyerang melalui Otar Kakabadze, yang bekerjasama dengan Georges Mikautadze bek sayap kanan Georgia ini mengirimkan umpan silang luar biasa ke tiang belakang untuk menjangkau Kvaratskhelia, namun Robin Le Normand justru memasukkan bola ke gawang sendiri.
The Crusader (julukan timnas Goergia) bertahan mati-matian, dari serangan Spanyol yang berusaha keras mencari gol penyeimbang. Menit ke-22 Rodri melepaskan umpan memantul di tepi kotak penalti ke Fabian Ruiz, yang melepaskan percobaan dengan tendangan voli melengkung berbahaya ke tiang dekat, namun kiper Mamardashvili berhasil melakukan penyelamatan brilian.
Bek sayap Cucurella yang menguasai bola di menit ke-34 melepaskan tendangan rendah dan berbelok dari luar kotak penalti. Dan sekali lagi Mamardashvili berhasil menepis bola untuk menjaga keunggulan timnya tetap bertahan.!
Meski berusaha bertahan, keunggulan Georgia hanya bertahan 21 menit. Rodri berhasil menciptakan gol penyeimbang, gelandang Manchester City ini mencetak golnya dengan tembakan kaki kiri dari jarak 20-an meter memanfaatkan umpan balik sempurna dari Nico Williams.
Babak pertama yang seru dan tak terduga namun cukup menghibur di Stadion Cologne berakhir dengan Spanyol dan Georgia berbagi gol 1-1. Spanyol pemenang Euro 2008 dan 2012 itu bangkit dari ketertinggalan untuk mengembalikan keseimbangan di akhir babak pertama, menguasai lebih dari 85 persen bola dan menahan lawan mereka hanya dengan 13 operan dalam seperempat jam pembukaan.
Tim asuhan De la Fuente langsung mengambil inisiatif penyerangan setelah babak kedua dimulai. Meski demikian, tiga menit laga berlangsung Georgia mengancam gawang Tim Matador yang dikawal Unai Simon. Spanyol kehilangan bola di dalam area penalti Georgia, melalui kerjasama Luka Lochoshvili dengan Kvaratskhelia melakukan serangan balik.
Kvaratskhelia, depan Napoli yang menggiring bola menuju garis tengah melihat posisi Unai Simon yang keluar dari garisnya segera melepaskan tendangan jauh ke arah gawang, namun sayang meleset tipis dari sasaran.
