Akan tetapi ada pula orang-orang yang merasa terbebani dengan pensiun, terutama dengan orang-orang yang tidak atau kurang memiliki sumber daya untuk pensiun. Mereka yang tidak siap meninggalkan sesuatu yang menjadi identitas mereka, yang sangat terstruktur, untuk sesuatu yang sama sekali tidak mereka bayangkan.
Adalah sesuatu yang lumrah jika ada orang yang mungkin merasa masa pensiun tidak nyaman karena akan menghadapi rutinitas yang baru. Namun, ini juga merupakan momen untuk mencari tahu siapa diri kita dan apa yang ingin kita lakukan. Pensiun adalah "istirahat panjang" bukan cuti, dan itu harus dihadapi dengan semangat karena siapa yang tahu apa yang akan terjadi ke depannya.
Pensiun tidak mesti membuat kita berdiam diri, pensiun bisa menjadi ruang yang produktif. Pengalaman, relasi, serta jaringan selama menjalani dunia kerja sebelumnya adalah modal yang bisa kita manfaatkan dalam menjalani kehidupan baru sebagai pensiunan, yang dalam hal ini bukan hanya untuk kepentingan finansial tetapi terutama dalam kaitannya dengan interaksi sosial, tentang kebermanfaatan kita bagi lingkungan dan orang lain.
Yang penting bagi kita yang akan memasuki masa pensiun adalah bagaimana menyadari bahwa life must go on, hidup harus terus berjalan. Apalagi meski telah masuk usia pensiun, banyak di antara orang-orang yang masih cukup enerjik dan kondisi ini mengharuskan kita untuk membuat masa pensiun menjadi bermakna.
Dan satu yang perlu kita pahamkan bahwa pensiun adalah saat untuk kita lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Dari pengalaman melihat rekan-rekan dan kenalan yang telah pensiun yang aktif di kegiatan keagamaan, apakah itu yang di mesjid atau di gereja, mereka terlihat lebih awet muda, Â enerjik dan bahkan lebih sehat daripada sebelum pensiun.
Jadi kesimpulannya, jangan takut pensiun, pensiun justru adalah momentum untuk membawa kita menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Kesuksesan itu ada di diri kita bukan di pekerjaan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H