Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Taegeuk Warriors Dipatuk Garuda Muda, Saatnya Terbang Indonesia

26 April 2024   09:20 Diperbarui: 26 April 2024   09:25 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luar biasa perjuangan pasukan Garuda Muda, dipandang sebagai underdog menghadapi salah satu kekuatan sepakbola terkemuka Asia Korea Selatan, mereka membuat The Taeguk Warriors pulang lebih awal lewat perjuangan dramatis hingga ke babak adu penalti yang dimenangkan Rizky Ridho dkk dengan 11-10.

Menghadapi Korea Selatan U23  yang selalu menang dalam 6 pertemuan dengan timnas U23 Indonesia, pasukan Shin Tae-yong tidak gentar, bahkan justru membuat pasukan pelatih Hwang Sun-hong yang kalang kabut menghadapi gempuran pasukan Garuda Muda yang datang bertubi-tubi.

Di turnamen AFC U23 yang pertama kali digelar tahun 2013, Indonesia punya kenangan pahit dari Korea Selatan, saat harapan Indonesia untuk lolos ke Piala Asia AFC U23 yang pertama pupus ketika mereka kalah 4-0 dari Republik Korea di pertandingan terakhir kualifikasi AFC U23 2015.

Dan hari ini, lebih dari sembilan tahun kemudian, Indonesia membalas kekalahan tersebut. Tidak tanggung-tanggung Indonesia melibas Korea Selatan di perempat final yang sekaligus memupus harapan pasukan Hwang Sun-hong untuk lolos ke Olimpiade untuk yang ke-10 kalinya. Sebagai catatan tambahan, tim Korea Selatan telah mencapai semifinal dalam empat dari lima edisi sebelumnya, catatan ini lebih banyak dari tim mana pun di AFC U23.

Semua pemain telah menunjukkan dedikasinya untuk keberhasilan bersejarah yang telah membawa timnas U23 Indonesia ke semifinal Piala Asia AFC U23 Qatar 2024. Indonesia telah menunjukkan kualitas permainan yang setaraf dengan Korsel, kemenangan dalam drama adu penalti telah menunjukkan kualitas mentalitas pemain kita yang sudah jauh meningkat.

Jujur saja sempat ada kekhawatiran mengingat nama besar Korea Selatan, apalagi saat mereka mampu menyamakan kedudukan di menit-menit akhir waktu normal padahal dalam kondisi timpang karena kalah dalam hal numerik pemain, setelah Lee Young-jun mendapatkan kartu merah di menit ke-70.

Gol balasan Korsel tentu menunjukkan mentalitas mereka yang bagus, kekhawatiran justru menghinggapi para pendukung timnas Indonesia, bisa saja secara mental anak-anak muda kita akan drop dengan gol balasan itu, tetapi Garuda Muda telah membuktikan mentalitas baja mereka yang tidak tergoyahkan meski melawan nama besar.

Rollercoaster perasaan pendukung timnas Garuda Muda akhirnya berakhir indah setelah tendangan penalti Arhan Pratama sukses dan mengakhiri adu penalti maraton hingga penendang kedua belas. Drama yang membuat kita tertunduk sedih, ketika tendangan penalti terakhir Indonesia yang diambil oleh Justin Hubner digagalkan kiper Baek Jong-bum, beruntung wasit Shaun Evans yang memimpin pertandingan memutuskan Baek Jong-bum telah bergerak meninggalkan gawangnya sebelum Hubner menendang bola, dan tendangan tersebut harus diulang.

Hubner tidak menyia-nyiakan kesempatan keduanya dan adu penalti pun terus berlanjut. Asa sempat menyelimuti seluruh tim dan juga pendukung, setelah tendangan Kang Sang-yoon berhasil diblok oleh Ari Ernando, sayangnya kesempatan menang harus tertunda setelah Arkhan Fikri gagal dalam mengeksekusi penaltinya.

Drama yang terjadi tidak menyurutkan mental dan semangat tim, penendang ke-12 Korsel Kang-Hee Lee yang di kesempatan pertama mulus menyarangkan bola ke gawang Indonesia, dan di kesempatan keduanya tendangannya mampu terbaca dengan baik oleh Ernando Ari.

Kalau Argentina punya Emiliano Martinez sebagai penalty stopper, maka Indonesia punya Ernando Ari Sutaryadi. Dalam catatan karir Ernando, tercatat beberapa kali melakukan penyelamatan penalti gemilang dan krusial, yang pertama di Final AFF U18 saat menggagalkan tendangan penalti pemain Thailand yang membuat Indonesia juara mengalahkan Thailand.

Kemudian menyelamatkan penalti Vietnam di Final AFF Cup U23 2023, serta menggagalkan penalti Australia di penyisihan Grup AFC Asian Cup U23 2024. Dan kali ini menggagalkan dua penalti Korea Selatan di babak perempat final AFC Asian Cup U23 2024.

Korea Selatan juara Asian AFC U23 2020 yang difavoritkan justru ditekankan sejak awal, dua gol Rafael Struick di babak pertama membuat pendukung timnas Garuda di Stadion Abdullah Bin Khalifah bergemuruh sepanjang pertandingan. Gol pembuka Indonesia, pada menit ke-15, yang dicetak oleh Rafael Struick sangat cantik. Menguasai bola lepas di tepi kotak penalti dan melepaskan tendangan melengkung yang cantik ke sudut kanan atas gawang Korsel dan menjadi gol pertama yang terjadi di gawang Korsel di Piala Asia AFC 2024.

Gol kedua pemain ADO Den Haag berusia 21 tahun itu, di menit ke-4 tambahan waktu juga merupakan gol dengan penyelesaian oportunistik, memanfaatkan umpan bola panjang dari Ivar Jenner, Struick memanfaatkan kecerobohan barisan belakang Korsel, dan mencicit bola melewati Baek Jong-bum.

Gol kedua Indonesia ini juga menunjukkan mentalitas timnas U23 cukup kuat, gol yang tercipta hanya berselang tiga menit dari gol balasan Korsel yang merupakan gol "bunuh diri" Komang Teguh yang mendefleksi sundulan  Eom Ji-sung.

Memasuki babak kedua Arhan Pratama dan Rafael Struick nyaris menambah gol untuk Indonesia, sayang tembakan mereka masih sedikit melebar dari gawang. Pendukung Indonesia semakin bersemangat, menyusul dikartu-merahkannya pemain pengganti di babak kedua, Lee Young-jun, yang merupakan pencetak gol terbanyak bersama kompetisi tersebut pada menit ke-70, menyusul tinjauan VAR atas pelanggaran yang dilakukannya pada Justin Hubner.

Republik Korea memang pantas menjadi tim favorit turnamen, ketika mereka tampak terpuruk bermain dengan 10 pemain, juara AFC U23 2020 itu mencetak gol balasan sempurna pada menit ke-84. Indonesia yang bersemangat menambah keunggulan tersentak oleh gol serangan balik lawan, penjaga gawang Jong Baek yang menggagalkan serangan Indonesia dengan cepat mengarahkan bola ke Hong Yun-sang, yang sudah berlari menjauh dalam situasi dua lawan dua.
 

Hong Yun-sang kemudian memberikan umpan sempurna kepada pemain pengganti Jeong Sang-bin, yang dengan tenang memasukkan bola melewati Ari Ernando yang tak mampu menghalau bola yang menusuk ke tiang kiri bawah gawang.

Pertandingan pun berlangsung seru hingga perpanjangan waktu berakhir, namun kedua tim gagal menambah gol dan pertandingan pun harus berlanjut ke fase adu penalti. Korea Selatan menjadi penendang pertama.

Empat penendang awal kedua tim sukses menjalankan tugasnya. Penendang kelima Korea, Jun-Soo Byeon sukses memasukkan bola, Justin Hubner menjadi penendang penentu Indonesia, jika gagal maka berakhir sudah perjuangan Indonesia. Dan hasilnya Hubner gagal dalam mengeksekusi, beruntung wasit Shaun Evans memutuskan tendangan diulang karena kiper Korsel telah lebih dulu bergerak sebelum bola ditendang.

Hubner pun berhasil melaksanakan tugasnya di kesempatan ulang tersebut, adu penalti terus berlanjut. Korea Selatan dibuat terdiam setelah Ari Ernando mampu menepis tendangan Kang Sang-yoon. Namun, Arkhan Fikri gagal membawa timnya lolos ke semifinal, setelah tendangan penaltinya digagalkan oleh Jong Baek.

Drama kemudian berlanjut hingga ke tendangan ke-12, yang diakhiri dengan manis oleh Arkhan Pratama yang tendangannya mengecoh kiper Korea Selatan, Baek Jong-bum.

Indonesia secara keseluruhan menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 53%, memiliki 21 percobaan ke gawang dengan lima diantaranya tepat sasaran, sementara Taegeuk Warriors hanya memiliki 5 percobaan dengan hanya dua yang tepat sasaran.

Tiket semifinal telah dikantongi, selangkah lagi sejarah akan dibuat oleh timnas Indonesia dengan lolos untuk kedua kalinya ke Olimpiade, setelah Olimpiade Sidney 1956. Jika melihat performa pasukan Shin Tae-yong yang telah meraih tiga kemenangan berturut-turut di AFC U23 2024 ini, bukanlah hal yang mustahil bagi Justin Hubner dkk untuk lolos ke final dan meraih tiket ke Olimpiade Paris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun