Luar biasa perjuangan pasukan Garuda Muda, dipandang sebagai underdog menghadapi salah satu kekuatan sepakbola terkemuka Asia Korea Selatan, mereka membuat The Taeguk Warriors pulang lebih awal lewat perjuangan dramatis hingga ke babak adu penalti yang dimenangkan Rizky Ridho dkk dengan 11-10.
Menghadapi Korea Selatan U23 Â yang selalu menang dalam 6 pertemuan dengan timnas U23 Indonesia, pasukan Shin Tae-yong tidak gentar, bahkan justru membuat pasukan pelatih Hwang Sun-hong yang kalang kabut menghadapi gempuran pasukan Garuda Muda yang datang bertubi-tubi.
Di turnamen AFC U23 yang pertama kali digelar tahun 2013, Indonesia punya kenangan pahit dari Korea Selatan, saat harapan Indonesia untuk lolos ke Piala Asia AFC U23 yang pertama pupus ketika mereka kalah 4-0 dari Republik Korea di pertandingan terakhir kualifikasi AFC U23 2015.
Dan hari ini, lebih dari sembilan tahun kemudian, Indonesia membalas kekalahan tersebut. Tidak tanggung-tanggung Indonesia melibas Korea Selatan di perempat final yang sekaligus memupus harapan pasukan Hwang Sun-hong untuk lolos ke Olimpiade untuk yang ke-10 kalinya. Sebagai catatan tambahan, tim Korea Selatan telah mencapai semifinal dalam empat dari lima edisi sebelumnya, catatan ini lebih banyak dari tim mana pun di AFC U23.
Semua pemain telah menunjukkan dedikasinya untuk keberhasilan bersejarah yang telah membawa timnas U23 Indonesia ke semifinal Piala Asia AFC U23 Qatar 2024. Indonesia telah menunjukkan kualitas permainan yang setaraf dengan Korsel, kemenangan dalam drama adu penalti telah menunjukkan kualitas mentalitas pemain kita yang sudah jauh meningkat.
Jujur saja sempat ada kekhawatiran mengingat nama besar Korea Selatan, apalagi saat mereka mampu menyamakan kedudukan di menit-menit akhir waktu normal padahal dalam kondisi timpang karena kalah dalam hal numerik pemain, setelah Lee Young-jun mendapatkan kartu merah di menit ke-70.
Gol balasan Korsel tentu menunjukkan mentalitas mereka yang bagus, kekhawatiran justru menghinggapi para pendukung timnas Indonesia, bisa saja secara mental anak-anak muda kita akan drop dengan gol balasan itu, tetapi Garuda Muda telah membuktikan mentalitas baja mereka yang tidak tergoyahkan meski melawan nama besar.
Rollercoaster perasaan pendukung timnas Garuda Muda akhirnya berakhir indah setelah tendangan penalti Arhan Pratama sukses dan mengakhiri adu penalti maraton hingga penendang kedua belas. Drama yang membuat kita tertunduk sedih, ketika tendangan penalti terakhir Indonesia yang diambil oleh Justin Hubner digagalkan kiper Baek Jong-bum, beruntung wasit Shaun Evans yang memimpin pertandingan memutuskan Baek Jong-bum telah bergerak meninggalkan gawangnya sebelum Hubner menendang bola, dan tendangan tersebut harus diulang.
Hubner tidak menyia-nyiakan kesempatan keduanya dan adu penalti pun terus berlanjut. Asa sempat menyelimuti seluruh tim dan juga pendukung, setelah tendangan Kang Sang-yoon berhasil diblok oleh Ari Ernando, sayangnya kesempatan menang harus tertunda setelah Arkhan Fikri gagal dalam mengeksekusi penaltinya.
Drama yang terjadi tidak menyurutkan mental dan semangat tim, penendang ke-12 Korsel Kang-Hee Lee yang di kesempatan pertama mulus menyarangkan bola ke gawang Indonesia, dan di kesempatan keduanya tendangannya mampu terbaca dengan baik oleh Ernando Ari.