Nah, yang jadi pertanyaan bagaimana cara mendapatkan Laitul Qadar itu? Tentu saja untuk mendapatkannya bukan dengan mengkhayal, atau dengan upaya yang hanya sekedar ala kadarnya.
Target mendapatkan kemuliaan terbesar dari bulan Ramadhan adalah jalan bagi kita untuk berbuat yang terbaik dalam mengisi Ramadhan ini. Perkara ia akan tercapai bukanlah hal utama, akan tetapi upaya kita yang bersungguh-sungguh setidaknya akan bernilai lebih di hadapan Allah.
Mumpung kita masih diberi kesempatan bertemu dengan bulan Ramadhan, maka pasanglah target yang setinggi-tingginya untuk pencapaian terbaik dari yang ditawarkan Ramadhan.
Lalu berikhitiarlah secara bersungguh-sungguh, lupakan sejenak urusan duniawi kecuali hanya sekedarnya saja. Kemudian serahkan semuanya pada kehendak Tuhan yang Maha Kuasa.
Di kala kita telah menggenapi seluruh rangkaian proses mengejar target mendapatkan kemuliaan Laitul Qadar, itu akan menjadi semacam program penggemblengan diri untuk menjadi pribadi mukmin sejati.
Jika selama bulan suci Ramadhan kita mengkondisikan diri untuk menjaga lisan, tangan dan pandangan dari yang buruk-buruk, maka setidaknya walaupun tanpa Laitul Qadar, kebiasaan itu akan menjadi kebiasaan yang akan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya.
Jikalau selama bulan suci Ramadhan kita bisa mengkhatamkan Al Quran dengan mentadaburinya serta meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi kita dengan Al Quran, maka di bulan-bulan berikutnya bekasnya tidak akan lekas hilang.
Demikian pula dengan Shalat-shalat, sedekah-sedekah, serta ibadah-ibadah lainnya selama bulan Ramadhan yang kita lakukan dengan khusyuk, dengan hanya mengharapkan ridho illahi. Semua itu akan menjadi jalan kemudahan bagi kita dalam berazzam dan beriltizham untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H