Nigeria akan berhadapan dengan kekuatan tersembunyi di Piala Afrika, Angola yang secara mengejutkan menjelma sebagai kuda hitam di Afcon 2024 ini. Sebagai tim yang lebih diunggulkan, Nigeria harus lebih waspada terhadap sengatan yang mungkin diberikan oleh Angola di laga perempatfinal yang akan dimainkan pada hari Jumat ini di Stadion Felix Houphouet Boigny.
Di 16 besar Super Eagles mengalahkan salah satu rival utama mereka di persepakbolaan Afrika, Kamerun dengan skor 2-0 yang kedua golnya dicetak oleh pemain sayap Atalanta, Ademola Lookman. Sementara itu, Palancas Negras (julukan Angola) menang 3-0 atas Namibia yang kurang diperhitungkan, untuk mencatat kemenangan pertama di babak sistem gugur Piala Afrika, mereka berjuang untuk menuju penampilan pertama mereka di semifinal turnamen.
Sebagai tim dengan pengalaman tiga kali juara Piala Afrika, pasukan Jose Peseiro sedikit diragukan di Piala Afrika 2024 ini, setelah di kualifikasi Piala Dunia 2026 mereka hanya mencatatkan dua kali hasil imbang dari dua laga melawan tim semenjana Lesotho dan Zimbabwe dengan skor 1-1. Dan di laga persahabatan melawan Guinea mereka kalah 0-2.
Namun, seiring dengan perjalanan mereka di Piala Afrika, mereka finis di posisi kedua grup dengan poin 7, hasil dari dua menang dan sekali seri dengan Guinea Khatulistiwa yang menjadi juara grup karena unggul produktivitas gol. Dan yang menggembirakan adalah kemenangan tim yang menduduki peringkat 42 FIFA ini atas rival berat Afrika mereka, Kamerun di 16 besar (2-0).
Namun, satu yang menjadi catatan penting bagi Nigeria, adalah produktivitas gol mereka yang masih minim, padahal mereka memiliki pemain  lini depan yang haus gol, seperti Victor Osimhen dan Ademola Lookman.
Pasukan Jose Peseiro beruntung memiliki lini pertahanan ketat yang membuat gawang mereka yang dikawal penjaga gawang yang bermain di klub lokal Nigeria Chippa United, Stanley Nwabili tidak banyak mendapatkan tekanan dari lawan, karena kawalan ketat Calvin Bassey, William Troost-Ekong dan Semi Ajayi.
Lolos ke perempatfinal bukan berarti jalan pasukan Elang Super semakin mudah, mereka tidak bisa berpuas diri, persaingan di Piala Afrika ini sudah sedemikian ketatnya. Tim-tim unggulan banyak yang telah rontok di babak awal, sebut saja semifinalis Piala Dunia Maroko, juara bertahan Senegal, Juara Piala Afrika terbanyak Mesir (7x) dan juga Kamerun (5x).Â
Hasil yang sedikit diluar ekspektasi dari banyak orang ini membuktikan bahwa kesenjangan antara tim-tim kuat dan berpengalaman dengan negara-negara berkembang Afrika sudah semakin kecil.
Pasukan Antelop hitam berada di jalur yang bisa saja menyulitkan Super Eagles terbang ke semifinal untuk mengejar gelar Afcon keempat mereka. Pasukan Pedro Goncalves secara mengejutkan keluar sebagai juara Grup B, yang terdiri dari juara 2019 Aljazair, seri 1-1, Mauritania menang 3-2, dan Burkina Faso menang 2-0. Serta menang 3-0 atas Namibia di 16 besar.
Meski diperkuat oleh pemain yang rata-rata bermain di Liga kelas dua Eropa, Liga Asia dan Liga lokal Angola, namun kekuatan Angola tidak bisa dipandang sebelah mata. Angola yang pernah mencicipi atmosfer Piala Dunia di Jerman 2006, meski gagal di fase penyisihan grup. Angola sebelumnya juga sudah dua kali merasakan bermain di perempatfinal Piala Afrika, 2008 dan 2010. Namun, saat itu Piala Afrika baru diikuti oleh 16 tim dengan format lolos penyisihan grup masuk ke perempatfinal.
Di pentas Piala Afrika 2024 ini, Angola secara mengejutkan tampil garang, dengan menjadi juara grup, dengan produktivitas gol yang cukup subur, 9 gol dan 3 kebobolan. Padahal di tujuh laga sebelum Piala Dunia, Angola tidak pernah menang dengan satu kali kalah dalam laga persahabatan melawan Iran (4-0), dan mereka hanya mencetak 1 gol saja dengan lima gol kebobolan dari ketujuh laga tersebut.
Duet maut Agostinho Cristovao Paciencia atau yang lebih dikenal dengan panggilan Mabululu bersama Gelson Dala menjadi senjata andalan Palancas Negras, keduanya telah mencetak tujuh dari sembilan gol Angola. Â Gelson Dala (4), Mabululu (3), Zini (1) dan Gilberto (1).
Pasukan Elang Super pernah memiliki pengalaman pahit dari Palancas Negras, ketika mereka harus gagal mendapatkan tempat ke putaran final Piala Dunia 2006, Angola lolos berkat keunggulan agregat 1-1 dan 1-0. Ambisi kuda hitam terkadang menghasilkan kejutan, Angola berada dalam eforia untuk menghasilkan penampilan terbaik dengan menggagalkan Nigeria mendapat tempat di semifinal AFCON 2023.
Menghadapi laga perempatfinal ini, Jose Peseiro sepertinya tidak akan melakukan banyak perubahan pada timnya, kecuali jika pemainnya memiliki masalah dalam hal kebugaran.
Nigeria mengalami sedikit masalah dengan kesiapan Stanley Nwabali, yang ditarik keluar karena cedera saat menghadapi Kamerun, padahal Nwabali cukup apik menggantikan peran penjaga gawang utama Francis Uzoho yang tidak dalam performa terbaiknya. Namun, dalam sesi latihan Nwabali terlihat telah ikut berlatih.
Berbeda halnya dengan William Troost-Ekong yang tak terlihat dalam sesi latihan, wakil kapten timnas Nigeria ini sepertinya bermasalah dengan kondisi pahanya yang membuatnya absen pada pertandingan terakhir Grup A melawan Guinea-Bissau. Ini tentu sedikit mengkhawatirkan, mengingat peran penting Troost-Ekong di lini belakang Elang Super.
Victor Osimhen, Ademola Lookman dan Moses Simon tampaknya akan mengisi posisi di lini depan dalam formasi 3-4-3. Peseiro tentu berharap ketajaman Osimhen di Napoli dan Lookman di Atalanta bisa mengalirkan gol-gol ke gawang lawan. Sejauh ini produktivitas serangan Nigeria agak melempem, hanya empat gol dari empat laga di Afcon, Lookman dua gol, serta Osimhen dan Troost-Ekong masing-masing satu gol.
Di kubu pasukan Palancas Negras, mereka menghadapi masalah dengan kartu merah yang dikantongi penjaga gawang andalan mereka Neblu, yang dikeluarkan dari lapangan pada menit ke-17 saat melawan Namibia di 16 besar karena menangkap bola di luar kotak penalti.
Selain itu, sepertinya tidak ada masalah dalam kesiapan pasukan pelatih Pedro Goncalves. Sepertinya sang pelatih tidak akan mengubah formasi terbaik timnya dengan 4-3-3. Duet maut Mabululu dan Gelson Dala yang dibantu pemain muda produk lokal Deivi Miguel Vieira yang lebih dikenal dengan panggilan Gilberto akan menjadi kartu truf yang diandalkan Pedro Gonsalves.
Selain itu juga, bantuan dari Fredy yang telah membukukan tiga assist akan sangat penting bagi tim Antelop Hitam. Begitu juga dengan kehadiran gelandang Maccabi Haifa, Manuel 'Show' Cafumana serta Estrela akan memberi keseimbangan di lini tengah Angola.
Nigeria sedikit diunggulkan dalam laga perempatfinal ini untuk mengamankan tempat di semifinal pada 11 Februari mendatang, dan menunggu pemenang dari pertemuan antara Cape Verde kontra Afrika Selatan yang membuat kejutan dengan menjungkalkan semifinalis Piala Dunia, Maroko.
Prediksi Starting Line-up Nigeria (3-4-3):
Francis Uzoho; Semi Ajayi, William Troost-Ekong, Calvin Bassey; Ola Aina, Alex Iwobi, Frank Onyeka, Zaidu Sanusi; Ademola Lookman, Moses Simon; Victor Osimhen.
Prediksi Starting Line-up Angola (4-3-3):
Signori Antonio; Eddie Afonso, Kialonda Gaspar, Buatu-Mananga, Augusto Carneiro; Fredy, Manuel 'Show' Cafumana, Valdomiro Estrela; Gilberto, Mabululu, Gelson Dala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H