Kembali sebuah tragedi memilukan terjadi di lapangan sepakbola, Raphael Dwamena (28) pemain klub Albania Egnatia meninggal dunia setelah jatuh pingsan dalam pertandingan liga Albania putaran ke-13.
Pertandingan antara Egnatia Rroghozine kontra Partizani terhenti pada menit ke-25, setelah Raphael Dwamena jatuh pingsan di lapangan dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat namun tidak tertolong. Kematian tersebut kemudian dikonfirmasi oleh Federasi Sepak Bola Albania.
Raphael Dwamena adalah striker asal Ghana yang merupakan produk akademi Red Bull di Ghana, pemain kelahiran 12 September 1995 ini memulai debutnya di Eropa bersama tim muda Red Bull Salzburg di tahun 2014. Pada bulan Desember 2022, Dwamena bergabung dengan tim Albania Egnatia Rrogozhine sebagai pemain bebas. Dia menandatangani kontrak satu setengah tahun yang kemudian diperpanjang menjadi dua tahun.
Menurut catatan ini merupakan kali kedua Dwamena terjatuh saat bermain. Sebelumnya saat bermain untuk klub Blau-Weiss Linz
pada pertandingan Piala Austria melawan TSV Hartberg tanggal 28 Oktober 2021, Dwamena pingsan di lapangan saat pertandingan, dan beruntung baginya ia bisa pulih. Namun, karirnya di Blau-Weiss Linz harus berakhir.
Pemain tim nasional Ghana yang memiliki 9 caps di timnas senior Ghana dengan torehan 2 gol ini, malang melintang di Eropa bermula dari RB Salzburg lalu dipinjamkan ke Liefering kemudian pindah ke  Lustenau (Austria), Zurich (Swiss), Levante , Zaragoza (Spanyol), Vejle BK (Denmark), Blau-Weiss Linz (Austria) dan Old Boys (Swiss) sebelum tiba di Egnatia Rroghozine (Albania). Secara total dalam karir Dwamena telah bermain 172 laga dengan 81 gol.
Bersama Egnatia sejak musim lalu, ia telah mencetak 24 gol dalam 34 penampilannya. Di timnas Ghana Raphael Dwamena tidak pernah bermain bersama timnas junior, ia melakukan debut internasional bersama timnas senior Ghana pada 11 Juni 2017 dalam kualifikasi Piala Afrika melawan Ethiopia, yang dimenangkan oleh Ghana 5-0, di mana Dwamena mencetak dua gol yang menandai era baru masuknya pemain muda ke tim nasional.
Sebenarnya riwayat penyakit jantung Dwamena telah terdeteksi jauh sebelumnya. Permainan menawan Dwamena saat setengah musim bermain untuk Austria Lustenau dengan 18 gol dari 20 penampilan memikat klub Swiss FC Zurich untuk merekrutnya (2017). Kemudian pada 21 Agustus 2017, Zurich menyetujui transfer dengan klub Liga Premier Brighton & Hove Albion untuk kepindahan Dwamena. Namun, kesepakatan transfer tersebut gagal setelah Dwamena tidak lolos dalam tes medis karena penyakit jantung. Dwamena tetap bermain bersama FC Zurich (2017-2018).
Pada 7 Agustus 2018, Dwamena hijrah ke La Liga Spanyol dengan kontrak berdurasi 4 tahun bersama Levante. Kemudian di 2019 Dwamena dipinjamkan ke Real Zaragoza yang saat itu bermain di Segunda Division Liga Spanyol. Dan saat itu dalam pemeriksaan baru yang dilakukan terhadap kondisi jantungnya, dokter telah merekomendasikan bahwa Dwamena harus segera pensiun dari karir sepak bola. Namun, Dwamena memilih tetap melanjutkan karir sepakbolanya setelah melakukan operasi pemasangan implant cardioverter-defibrillator (ICD) pada Januari 2020.
Selesai bersama Real Zaragoza, Dwamena melanjutkan karirnya ke Superliga Denmark bersama Vejle Bold Klub. Sempat bermain dalam lima laga di Superliga, Dia ditarik dari aktivitas tim setelah komplikasi kondisi jantungnya terdeteksi sebelum pertandingan Superliga melawan Aalborg Boldspilklub. Karena kondisi jantungnya terdeteksi berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan, klub pada akhirnya memutuskan  bahwa karir Dwamena bersama Vejle BK telah berakhir.
Pada 25 Juni 2021, Dwamena menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan klub liga Austria Blau-Weiss Linz. Dan rekomendasi agar Dwamena pensiun dari karir sepakbola terbukti, saat ia pingsan di lapangan dalam pertandingan Piala Austria antara Blau-Weiss kontra TSV Hartberg, beruntung ia masih bisa pulih di rumah sakit dan banyak terbantu dengan implan ICD terpasang di tubuhnya.