Begitu juga dengan pole position, Ducati mendominasi dengan enam pole position. Sementara itu Aprilia melalui Aleix Espargaro dan Repsol Honda dengan Marc Marquez berbagi satu kali pole position, Espargaro menempati pole position saat race berlangsung di Jerez Spanyol, dan Marc Marquez menempati pole position di putaran pembuka di MotoGP Portugal.
Marquez dan Quartararo dan Joan Mir adalah tiga pebalap mantan juara dunia, yang memperkuat tim konstruktor Jepang yang diharapkan dengan kualitas dan pengalamannya bisa mengimbangi kekuatan dan kecepatan roket Ducati, tetapi nampaknya harapan itu hanya akan tinggal harapan.Â
Marc Marquez yang sampai sejauh ini lebih banyak jatuh dan gagal finis baru mengumpulkan 15 poin, dan Quartararo meski sempat mencicipi sekali podium tiga baru mengumpulkan 64 poin masih tertinggal sangat jauh dari Bagnaia yang sudah mengantongi 194 poin. Begitu juga dengan Joan Mir mantan juara dunia saat bersama Suzuki yang kini membela tim Repsol Honda tidak bisa diharapkan menyusul cedera yang dialaminya dan mengalami masa paling buruk dalam karirnya.
Keperkasaan Ducati di dua tahun terakhir ini, merupakan buah kerja keras mereka, selain dari performa mesin Desmosedici yang memiliki kecepatan, paket sistem aerodinamis yang bekerja dengan baik, juga berisi pebalap-pebalap muda yang memiliki talenta yang brilian serta ditunjang pula oleh tim terbaik, baik itu tim pabrikannya (Lenovo) maupun tim satelitnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H