Ada apa dengan Manchester United? Mengawali musim 2022-23, si Setan Merah terpuruk di dasar klasemen dengan dua kekalahan yang mereka derita dari tim yang secara umum, boleh dikatakan berada di bawah level mereka.
Manchester United sedang dalam krisis? Mungkin ada banyak keraguan saat ini, jika melihat hasil awal yang mereka torehkan. Kalah menghadapi Brighton di Old Trafford dan dibantai oleh Brenton 0-4 sungguh sebuah catatan yang di luar dugaan.
Setelah hasil yang dirasakan 'buruk' di musim lalu, pencarian manajer pelatih setelah Ole Gunnar Solskjaer didepak dan digantikan pelatih caretaker Michael Carrick dan manajer interim Ralf Rangnick, kini fans The Red Devils meletakkan harapan pada sosok Erik ten Hag yang digadang-gadang dapat mengembalikan kejayaan Man. United. Â
Namun, di luar dugaan, dengan statistik yang nyata Erik ten Hag tercatat menjadi manajer United pertama yang kehilangan dua pertandingan awal mereka sejak 1921, dan menjalani awal musim terburuk di Liga Premier dalam 30 tahun, reputasi Erik ten Hag langsung berantakan.Â
Sepertinya Erik perlu keajaiban untuk membawa timnya keluar dari tekanan yang luar biasa, dia harus menghadapi tantangan dari situasi yang begitu berat dengan keberanian moral yang luar biasa menghadapi pemainnya dan tekanan publik Old Trafford, untuk bisa pulih dari situasi buruk ini.
Meski ini boleh dikatakan masih terlalu awal, akan tetapi sedikit keraguan mulai merebak, mengingat kedalaman skuad yang dimiliki oleh Erik ten Hag juga diragukan oleh beberapa pihak untuk bisa berbuat banyak.Â
Yah, skuad MU menurut beberapa pihak perlu mendapatkan suntikan amunisi baru yang lebih banyak, namun sampai sejauh ini Setan Merah baru kedatangan dua pemain anyar, yakni Christian Eriksen dan Lisandro Martinez.
Pendukung Setan Merah dibuat terbungkam, matahari sore di London menjadi saksi saat Brentford merobek-robek pasukan Erik ten Hag di Gtech Community Stadium, dengan tragis mereka terbantai 4 gol hanya di babak pertama. Itu sama buruknya dengan saat Ole Gunnar Solskjaer dibantai 0-5 di Old Trafford oleh Liverpool, yang menyebabkan Ole harus terdepak dari kursi pelatih.
Dan hasil buruk itu juga sama buruknya dengan apapun yang dihasilkan di masa setelah MU tidak lagi bersama Ferguson. David Moyes, Ryan Giggs, Louis van Gaal, Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solskjr, meski belum memuaskan pendukung namun tidak menempatkan MU di posisi juru kunci klasemen.
Dari catatan awal Erik ten Hag ini jauh lebih buruk daripada kinerja apa pun di bawah Ralf Rangnick, pendahulu sebelumnya yang banyak dicemooh.Â