Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

French Open 2022: Rafael Nadal Menangkan Trofi Ke-14

6 Juni 2022   01:17 Diperbarui: 6 Juni 2022   07:18 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: (AP Photo/Michel Euler) 

French Open 2022 berakhir sudah, dan pemenangnya seperti yang telah diduga oleh banyak orang. 

Sang raja di Roland Garros kembali menambah panjang daftar trofi Prancis Terbuka-nya menjadi 14 gelar, serta sekaligus menjadi gelar Grand slam ke-22, meninggalkan rivalnya Goger Federer dan Novak Djokovic yang masih tertahan di 20 gelar Grand Slam.

Rafael Nadal mengalahkan petenis muda Norwegia Casper Ruud dalam pertandingan yang berjalan dengan cukup mudah dan singkat untuk ukuran pertandingan final. Nadal menang dengan 6-3, 6-3, 6-0 dalam laga yang berlangsung hanya dalam 2 jam 20 menit saja. 

Kemenangan yang membawa Nadal mencatatkan diri sebagai petenis tertua yang berhasil menjuarai turnamen Prancis Terbuka. 

Perlu diketahui, bahwa dua hari yang lalu Rafael baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-36. Setelah sempat diliputi keraguan atas cedera kaki yang dialaminya serta usia yang terbilang tak muda lagi, keberhasilan Nadal kali ini memiliki arti yang sangat penting baginya dan bisa saja ini merupakan gelar Grand Slam terakhirnya.

Melalui babak-babak awal turnamen dengan perjalanan yang cukup mudah, drama perjalanan Nadal mulai meningkat saat ia bisa selamat dari pertandingan maraton lima set di 16 besar kontra Felix Auger-Aliassime, dan kemudian harus bertemu dalam final kepagian dengan saingan besarnya Novak Djokovic di perempat final.

Nadal kemudian sukses melaju ke final grand slam ke-30 setelah lawannya yang diprediksi akan memberi kesulitan.

Alexander Zverev mengalami cedera pergelangan kaki yang mengerikan di semifinal pada hari Jumat lalu.

Menang dalam pertarungan tie break di set pertama dan set kedua pun harus dilalui dengan tie break, namun sang lawan terpaksa retired karena cedera pergelangan kaki. 

Namun, meski pertandingan berakhir belum menyelesaikan set kedua, tetapi telah menghabiskan laga dalam waktu 3 jam lebih. Jauh lebih panjang jika dibandingkan dengan durasi pertandingan final yang menghabiskan waktu tak lebih dari dua setengah jam.

Tetapi bagi Rafael Nadal setiap pertandingan adalah penting siapapun lawannya, dan dia berhasil pulih secara fisik untuk menghadapi final yang pada akhirnya berjalan dengan lebih mudah. 

Petenis Spanyol itu menggunakan pengalamannya untuk mengalahkan Casper Ruud yang berusia 23 tahun dan menempati unggulan ke-8, dimana ini merupakan final pertama petenis kelahiran Oslo, 22 Desember 1998 ini.

Set pertama dibuka dengan servis pertama berada di tangan Nadal yang langsung memimpin 2-0 setelah melakukan break point. 

Namun, Casper Ruud tak tinggal diam dan berhasil memberi kejutan dengan membalas membreak point Nadal  di game ketiga, 2-1.

Image: (AP Photo/Michel Euler) 
Image: (AP Photo/Michel Euler) 

Akan tetapi Nadal dengan permainan dari baseline-nya memaksa Ruud bekerja keras dan kembali mematahkan servis Ruud untuk memimpin 3-1. 

Setelah itu kedua petenis saling mempertahankan servis masing-masing hingga game ke-9 yang dimenangkan Nadal, setelah pengembalian servis Casper Ruud melebar dan hanya bisa mengenai kursi wasit. Set pertama untuk Nadal si raja tanah liat 6-3.

Set kedua dimulai dengan servis ditangan Casper Ruud, meski Nadal sempat memiliki 3 kesempatan untuk membreak point lawannya, akan tetapi Ruud bertahan dan setelah melewati dua kali deuce ia berhasil mempertahankan servisnya dan memimpin 1-0. Bahkan pendukung Nadal di Philippe Chatrier dibuat terhenyak setelah Casper Ruud berhasil mematahkan servis Nadal di game ke-4 dan leading 3-1.

Akan tetapi Nadal dengan segala pengalaman dan ketenangannya namun begitu eksplosif tidak mau memberi lawannya kesempatan untuk menemukan ritmenya. 

Dengan pukulan-pukulan forehand yang bertenaga dari baseline dan kadang dengan voli di depan net, Nadal berhasil merebut semua game di set kedua ini dengan tiga kali mematahkan servis Ruud, termasuk di game ke-9 di mana Casper Ruud mencoba bertahan dari gempuran Nadal dan menyelamatkan tiga kali set poin. Tapi pada akhirnya double fault servis Ruud mengakhiri set kedua juga dengan skor yang sama 6-3.

Memasuki set ketiga, dengan keunggulan 2-0 Nadal yang sudah berada di atas angin terlihat semakin semangat dan lawannya yang baru merasakan final Grand Slam perdananya telah kehilangan ritme dan momentumnya. 

Meski penonton pendukung Casper Ruud di Philippe Chatrier memberikan dukungan agar petenis putra dari Christian Ruud yang merupakan petenis pro Norwegia di era 1990-an ini bangkit dan menghadang Nadal.

Namun Nadal dengan energinya yang luar biasa, tanpa buang-buang waktu hanya dalam durasi 30 menit Nadal mengakhiri set ketiga dengan tak memberi satu game pun bagi lawannya setelah pukulan backhand bertenaganya tak mampu dijangkau oleh Casper Ruud. 

Skor 6-0 dan rekor yang sepertinya akan lama untuk dipecahkan, 14 trofi French Open tercipta di Roland Garros.

Billie-Jean King, memberikan trofi kepada Nadal yang mengangkat trofi untuk ke-14 kalinya di Roland Garros. Ada senyum lebar di wajahnya, dan kemudian semacam kelembutan turun. 

Pemain tenis terhebat di dunia adalah karakter yang pemalu, namun sangat eksplosif di lapangan. Lagu kebangsaan Spanyol pun berkumandang.

Secara statistik Nadal hanya melakukan 3 servis ace, sementara lawannya tidak memiliki servis ace. Namun Nadal tercatat melakukan 3 kali kesalahan ganda dalam servis dan Ruud sendiri hanya tercatat sekali.

Dari catatan, Nadal meraih 86 poin dalam pertandingan 24 game itu, 3 poin dari servis ace, 1 poin dari double fault serta 26 unforced errors dari Casper Ruud dan sisanya 56 poin diraih Nadal dari serangan yang tak mampu dikembalikan lawannya. 

Nadal sendiri dalam pertandingan ini melakukan 18 kali unforced errors.

Dalam pernyataan seusai pertandingan Nadal mengatakan:

 "Sulit untuk menggambarkan perasaan yang saya miliki sekarang. Saya tidak pernah percaya saya akan berada di sini pada usia 36, menjadi kompetitif lagi, bermain di lapangan terpenting dalam karir saya sekali lagi"

"Itu berarti segalanya. Itu berarti banyak energi untuk terus berjalan. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi di masa depan. Saya akan terus berjuang untuk terus berjalan."

Sementara itu Casper Ruud dalam pernyataan mengatakan:

"Hal pertama, yang paling penting adalah mengucapkan selamat kepada Rafa. Ini ke-14 kalinya, ke-22 kalinya. Kami semua tahu betapa hebatnya Anda (Nadal) sebagai juara. Hari ini saya harus merasakan bagaimana bermain dengan Anda di final."

"Saya bukan korban pertama, sudah banyak sebelumnya. Kami semua berharap Anda (Nadal) akan melanjutkan untuk beberapa waktu. Semoga tahun depan saya bisa belajar bahasa Prancis, dan saya akan mencobanya. Saya tidak sabar untuk kembali. Terima kasih dan mohon maaf." Demikian sebagaimana dikutip dari ESPN.

Sejarah dan rekor telah dibuat oleh Rafael Nadal, bukan hanya tentang Roland Garros akan tetapi juga tentang turnamen mayor Grand Slam, apakah ini akan merupakan gelar Grand Slam terakhir Nadal? 

Atau bahkan apakah ini akan merupakan penampilan terakhir Nadal karena faktor usia dan cedera kaki yang membekapnya? 

Yang pastinya bagi penggemar tenis dunia menonton Nadal bertanding tenis adalah semangat yang selalu menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun