Tetapi bagi Rafael Nadal setiap pertandingan adalah penting siapapun lawannya, dan dia berhasil pulih secara fisik untuk menghadapi final yang pada akhirnya berjalan dengan lebih mudah.Â
Petenis Spanyol itu menggunakan pengalamannya untuk mengalahkan Casper Ruud yang berusia 23 tahun dan menempati unggulan ke-8, dimana ini merupakan final pertama petenis kelahiran Oslo, 22 Desember 1998 ini.
Set pertama dibuka dengan servis pertama berada di tangan Nadal yang langsung memimpin 2-0 setelah melakukan break point.Â
Namun, Casper Ruud tak tinggal diam dan berhasil memberi kejutan dengan membalas membreak point Nadal  di game ketiga, 2-1.
Akan tetapi Nadal dengan permainan dari baseline-nya memaksa Ruud bekerja keras dan kembali mematahkan servis Ruud untuk memimpin 3-1.Â
Setelah itu kedua petenis saling mempertahankan servis masing-masing hingga game ke-9 yang dimenangkan Nadal, setelah pengembalian servis Casper Ruud melebar dan hanya bisa mengenai kursi wasit. Set pertama untuk Nadal si raja tanah liat 6-3.
Set kedua dimulai dengan servis ditangan Casper Ruud, meski Nadal sempat memiliki 3 kesempatan untuk membreak point lawannya, akan tetapi Ruud bertahan dan setelah melewati dua kali deuce ia berhasil mempertahankan servisnya dan memimpin 1-0. Bahkan pendukung Nadal di Philippe Chatrier dibuat terhenyak setelah Casper Ruud berhasil mematahkan servis Nadal di game ke-4 dan leading 3-1.
Akan tetapi Nadal dengan segala pengalaman dan ketenangannya namun begitu eksplosif tidak mau memberi lawannya kesempatan untuk menemukan ritmenya.Â
Dengan pukulan-pukulan forehand yang bertenaga dari baseline dan kadang dengan voli di depan net, Nadal berhasil merebut semua game di set kedua ini dengan tiga kali mematahkan servis Ruud, termasuk di game ke-9 di mana Casper Ruud mencoba bertahan dari gempuran Nadal dan menyelamatkan tiga kali set poin. Tapi pada akhirnya double fault servis Ruud mengakhiri set kedua juga dengan skor yang sama 6-3.
Memasuki set ketiga, dengan keunggulan 2-0 Nadal yang sudah berada di atas angin terlihat semakin semangat dan lawannya yang baru merasakan final Grand Slam perdananya telah kehilangan ritme dan momentumnya.Â