Kau rajawali putih
Yang melayang diam dalam pekik-pekikmu
Sendiri berpacu menantang mendung
Tak gentar pada kilat yang menyambar
Tak terlena pada angin yang sepoi
Kau lelaki bersahaja yang tak terbeli
Terus berjalan di kembaramu
Menerabas semak yang menjadi dinding
Tak takut kulitmu berdarah tergores duri
Kau yang memekik di telinga tuli
Membongkar hati yang membatu
Kau yang menolak mahligai
Demi sejuta kata bertuah yang mesti terucap
Pada telinga yang ditulikan nafsu
Pada hati yang dibekukan ambisi
Engkau yang selalu tenang
Meski berada di kobaran api
Sebab di lisanmu masih ada air sejuk
Melecut semangatmu memeluk tubuh yang merenta
Engkau masih mengepakkan sayapmu di antara awan hitam
Gagah perkasa menantang gemuruh badai
Tak goyah hingga detik terakhir engkau menyapa dunia.