Liverpool menjamu Tottenham dalam pertandingan krusial bagi kedua tim di Liga Premier malam tadi, Liverpool yang tengah mengincar quadruple dan bersaing ketat dengan City di liga Premier, menghadapi tantangan Spurs yang tengah berjuang menembus zona liga Champions.
Bermain di depan puluhan ribu pendukung mereka, Liverpool tahu mereka harus tampil sempurna dalam setiap pertandingan yang akan mereka lalui dalam perebutan gelar mereka di musim ini. Liverpool mencoba mengambil inisiatif serangan dengan dukungan riuh dari suporter yang memenuhi Anfield Stadium.
The Reds mendominasi penguasaan bola dan membombardir gawang Tottenham. Namun pada akhirnya, Liverpool harus menelan pil pahit, disengat oleh Spurs yang sempat memimpin terlebih dahulu melalui gol Son Heung-Min, sebelum Luis Daz mengembalikan segalanya dengan gol penting yang dilesakkannya, tetapi itu hanya cukup untuk mendapatkan hasil imbang yang terasa seperti kekalahan bagi para penggemar yang antusias di tribun.
Hasil imbang melawan Tottenham ini memutus catatan kemenangan di kandang untuk pertama kalinya sejak Oktober.
Antonio Conte terasa seolah-olah dibuat khusus untuk menyebabkan masalah bagi Liverpool. Yah, Conte sepertinya sangat tahu bagaimana cara meredam ledakan Liverpool, dari catatan 6 pertemuan Conte menghadapi Liverpool, dia hanya kalah sekali  empat hasil imbang dan sekali menang.
The Lilywhite begitu disiplin di lini belakang dengan ancaman mematikan dari umpan panjang ke lini depan, membuat pasukan Jrgen Klopp menghadapi ujian berat. Moh Salah, Sadio Mane dan Luis Diaz dibuat bekerja keras untuk melewati pertahanan yang diorganisir oleh Antonio Conte. Lima bek sering kali menjadi sembilan bek, dengan hanya Son dan Dejan Kulusevski yang tersisa untuk memberikan ancaman melalui serangan balik yang cepat.
Meski mendominasi penguasaan bola dan juga terjadi jual beli serangan. Namun, begitu minim peluang yang benar-benar berbahaya. Di menit ke-29 Sessegnon hampir mengalihkan sundulan ke gawangnya sendiri, tetapi Lloris menepis bola tepat saat Salah mengintai di depan gawang.
Liverpool baru mendapatkan peluang yang cukup matang di menit ke-39 melalui peluang Virgil van Dijk yang melepaskan sundulan terukur ke gawang Lloris dari sebuah sepak pojok yang dikirimkan Trent Alexander-Arnold, namun sayangnya bola masih membentur mistar gawang.
Menjelang akhir laga babak pertama, Hugo Lloris melakukan penyelamatan brilian untuk menepis tembakan keras Luis Diaz dari luar kotak penalti. Semenit berselang, Spurs membalas melalui Pierre-Emile Hojbjerg yang membuat peluang berbahaya pertama Tottenham di laga ini, tendangan keras Hojbjerg dari luar kotak penalti masihembentur tiang luar gawang Alisson Becker. Skor 0-0 menutup pertandingan di babak pertama.
Di babak kedua, belum ada pergantian pemain dari kedua kubu, kondisi pertandingan tidak banyak berubah. Liverpool masih mendominasi penguasaan bola sejak kick off sementara itu Spurs tetap bertahan dengan rapat dan mengancam dengan serangan balik cepat.
Hasilnya bagi Spurs, sebelas menit setelah laga babak kedua berjalan, keasyikan menyerang The Reds dibuat terkejut dengan serangan balik cepat Spurs. Pasukan The Lilywhites mendapatkan gol pembuka mereka. Harry Kane yang terlalu banyak diberi waktu dan ruang di tepi kotak dan melihat Sessegnon yang ada di sebelah kiri, bola kemudian disodorkan Kane ke Sessegnon yang mengirimkan umpan silang mendatar yang dimaksimalkan oleh Son Heung-Min untuk menjadi gol dan membungkam publik di Anfield.