Geliat laga liga premier kembali bergulir usai jeda Internasional, dan kejutan besar langsung tersuguh dalam drama lima gol yang terjadi di Stamford Bridge saat tuan rumah Chelsea dipermalukan tamunya Brentford dengan skor 1-4.
Nampaknya penampilan The Blues sedikit goyah terkait situasi yang terjadi di manajemen klub menyusul lepasnya kepemilikan Abrahimovich di klub, di mana perbedaan pendapat pendukung terhadap tawaran kontroversial keluarga Ricketts untuk membeli Chelsea tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda menjanjikan, hal ini terlihat di lapangan yang bahkan hanya sedikit orang yang bisa menerima bahwa laga menjamu Brentford akan berakhir memalukan, Brentford hadir di Stanford Bridge untuk memberi juara liga Champions Eropa itu pelajaran sepakbola.
Yah, penonton yang menyaksikan laga tentu sepakat dan ini penting untuk ditekankan bahwa Brentford tampil luar biasa, mereka agresif dalam menekan, pintar dengan bola, dan cerdik secara taktis saat mereka meraih kemenangan pertama mereka dalam pertandingan melawan Chelsea sejak 1939.
Chelsea yang bermain sedikit canggung, Marcos Alonso kerap berulang melakukan pelanggaran ketika harus mengamankan penguasaan bola, yang membuat tim tamu memiliki beberapa peluang. Yang pertama datang ketika Mendy mengirim bola lurus ke Ivan Toney, yang melepaskan tembakannya namun sayang masih jauh ke atas mistar, dan peluang lainnya datang ketika Christian Eriksen mengirim Mads Roerslev yang melewati Alonso di sebelah kanan. Umpan silang mencapai Bryan Mbeumo, yang meneruskannya kepada Ivan Toney yang sudah menunggu untuk menguji Mendy, namun sayang masih belum bisa merobek jala gawang.
Sebuah kesempatan lain bagi Brentford ketika Rico Henry menemukan ruang di sebelah kiri dan mengirimkan umpan silang kepada Toney untuk disundul ke tiang jauh. Brentford yang turun dengan formasi 3-5-2 cukup membuat pasukan Tuchel kesulitan dan banyak menyebabkan masalah. Chelsea mencoba untuk melakukan tekanan, namun Tuchel sepertinya kurang senang dengan minimnya pergerakan dari Timo Werner di sebelah kiri, meski demikian Chelsea mendapatkan kontrol untuk mengancam dari tepi kotak penalti melalui Mason Mount dan Ruben Loftus-Cheek.
Brentford bertahan dengan baik, mereka begitu tekun menjaga lini pertahanan dan memberikan sedikit peluang bagi Kai Havertz untuk mengekspresikan dirinya sebagai ujung tombak serangan Chelsea. Hakim Ziyech mampu memberikan ancaman nyata ke gawang Brentford,sayang upaya pemain Maroko itu masih bisa digagalkan oleh penyelamatan bagus dari David Raya. Babak pertama berakhir dengan skor masih kacamata.
Brentford tampil taktis dan kembali ke performa terbaik mereka dengan menemukan kembali semangat yang membuat mereka begitu menarik untuk ditonton di awal musim. Sementara itu Chelsea sama sekali tidak memberikan respon yang sepadan, meskipun mereka sempat memimpin lebih dulu di menit ke-48, melalui Antonio Rudiger yang melakukan percobaan untuk mencetak gol dari jarak jauh dengan tendangan kerasnya, namun gol itu tidak berarti banyak bagi pasukan Thomas Tuchel yang beruntung tidak kalah lebih banyak.
Tuchel tak bisa berbuat banyak untuk menolong timnya keluar dari kekalahan. Brentford tampil begitu impresif untuk memberikan respon cepat dari gol Chelsea. Permainan Brentford sangat merepotkan N'Golo Kante dkk. Bukan hanya tentang Ivan Toney dan Bryan Mbeumo yang memberikan penampilan yang penuh keterampilan dan atletis di depan. Tetapi ini adalah permainan tim yang luar biasa, dukungan dari lini tengah melalui tampilan dinamis dari Vitaly Janelt di lini tengah yang mencetak gol balasan hanya berselang dua menit dari gol Rudiger.
Dan tentu saja sebuah romansa, yang mustahil untuk dilupakan dalam momen ketika Christian Eriksen menemukan dirinya berada sendirian di area Chelsea dan mendapatkan sodoran dari Bryan Mbeumo yang merobek dari sisi kiri, Eriksen yang baru bergabung dengan Brentford di transfer Januari lalu setelah nyaris meninggal akibat serangan jantung musim panas lalu, Eriksen dengan cerdas melakukan percobaan dengan mengangkat bola melewati penjaga gawang douard Mendy untuk memberi Brentford keunggulan yang sangat luar biasa hanya berselang empat menit dari gol balasan yang dicetak Vitaly Janelt.
Ini akan menjadi salah satu momen paling emosional musim ini bagi Christian Eriksen dan juga bagi pasukan The Bee. Chelsea dibuat seperti berada di neraka dalam sesaat. Mereka kembali harus tertinggal lebih jauh hanya dalam enam menit berselang, ketika Ivan Toney memberikan bola matang kepada Vitaly Janelt untuk mencetak brace-nya malam ini, malam yang akan ada lebih banyak rasa sakit di fase akhir pertandingan bagi Chelsea.
The Blues harus menelan kekecewaan saat gol Kai Havertz yang meneruskan bola tendangan bebas dianulir wasit karena handsball. Begitu juga peluang Havertz memanfaatkan umpan dari Kovacic yang meski telah melewati David Raya namun masih melenceng tipis dari gawang.
Chelsea yang sudah tegang sejak awal. Mereka merasa tidak nyaman di bawah tekanan tinggi Brentford, sebuah blunder dari Rudiger yang salah melakukan sundulan, yang memberi Yoane Wissa kesempatan untuk semakin memperlebar jarak menjadi 4-1 di menit ke-87. Sisa waktu berikutnya tak mampu dimaksimalkan oleh The Blues yang memberi tambahan poin penting bagi The Bee yang dengan kemenangannya ini membuat mereka berada 11 poin di atas tiga tim zona degradasi dengan tujuh pertandingan yang masih tersisa.
Sebuah pelajaran berharga bagi Thomas Tuchel untuk segera melakukan evaluasi. Mereka perlu meningkatkan permainan mereka, jika tidak ingin disodok oleh Arsenal dan bahkan oleh Leicester City dan juga Manchester United. Demikian juga ketika mereka menjamu Real Madrid di Liga Champions pada hari Rabu nanti.
Susunan Pemain:
Chelsea (4-3-3): Edouard Mendy; Cesar Azpilicueta, Thiago Silva, Antonio Ruediger, Marcos Alonso (Reece James 55'); Mason Mount, Ruben Loftus-Cheek, N'Golo Kante [Rumelo Lukaku 65']; Hakim Ziyech, Timo Werner (Mateo Kovacic 64'), Kai Havertz.
Brentford (5-3-2): David Raya; Ethan Pinnock, Pontus Jansson, Kristoffer Ajer, Rico Henry, Mads Roerslev; Christian Noergard, Christian Eriksen, Vitaly Janelt (Mathias Jensen 82'); Bryan Mbuemo (Yoane Wissa 85'), Ivan Toney.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H