Australian Open 2022 telah memasuki babak semifinal, empat petenis favorit akan memperebutkan tempat di babak final. Rafael Nadal (6) vs Matteo Berrettini (7) dan Stefanos Tsitsipas (4) vs Danil Medvedev (2).
Skenario semifinal yang tidak jauh meleset dari prediksi dengan batal ikutnya Novak Djokovic. Namun disini ada suatu yang bisa menjadi "luar biasa" yang bisa tertoreh di ajang turnamen pembuka Grand Slam 2022 ini, yaitu upaya petenis Spanyol Rafael Nadal untuk mengukir rekor memenangkan 21 gelar turnamen Grand Slam, rekor yang tahun lalu nyaris dipecahkan oleh Novak Djokovic di US Open 2021, sayang upaya Djokovic digagalkan oleh Danil Medvedev di final.
Sebuah pertanyaan dan juga menjadi harapan penggemar Rafael Nadal. Apakah Nadal mampu meraih ambisinya sebagai orang pertama yang merebut 21 gelar Grand Slam.?
Langkah pertama yang harus dilakukan Nadal adalah melewati hadangan petenis peringkat 7 dunia asal Italia Matteo Berrettini. Jika melihat perjalanan Nadal sejak babak pertama hingga perempat final ada modal positif dan juga ada modal negatif yang dimiliki Nadal dalam menghadapi laga semifinal menghadapi Berrettini jumat 28/1 nanti.
Modal positif Nadal adalah secara mental dia siap menghadapi semua tantangan, Nadal telah kembali menemukan formnya terutama dalam hal mental, setelah istirahat panjang akibat cedera kaki yang dideritanya. Namun satu yang mengkhawatirkan dari Nadal, terutama jika melihat di laga terakhirnya melawan Shapovalov adalah kondisi fisik Nadal.
Dalam tarung melawan Shapovalov, Nadal sampai harus mendapatkan perawatan medis selama pertandingan, cedera di kakinya dikhawatirkan kembali mengganggunya, demikian juga keluhan sakit pada perutnya, beruntunglah bagi Nadal bahwa dia memiliki mental juara yang sangat kuat hingga bisa melewati kondisi kritis yang dihadapinya. Menang dua set awal lalu berhasil dikejar oleh lawan yang terlihat superior tentu merupakan pukulan tersendiri apalagi dihadapi dalam kondisi yang tidak sepenuhnya fit, tapi Nadal mampu mengatasinya dan ini membuktikan kesiapan mental Nadal yang sangat baik.
Calon lawan Nadal, Matteo Berrettini juga bukan merupakan lawan enteng, memulai debut di Australian Open tahun ini dan berhasil menapak hingga ke semifinal tentu merupakan prestasi yang patut diperhitungkan oleh Nadal. Berrettini yang peringkat ATP tertingginya adalah No. 7 merupakan finalis Wimbledon 2021, yang gagal merebut gelar Grand Slam pertamanya karena dikandaskan oleh Novak Djokovic dalam tarung 4 set 6(4)-7(7), 6-4, 6-4, 6-3.
Head to head kedua petenis sejauh ini baru sekali bertemu dalam turnamen resmi, yakni di ajang Amerika Serikat Terbuka 2019 di babak semifinal yang dimenangkan Nadal dengan tiga set langsung 7(8)-6(6)- 6-4, 6-1. Saat itu Nadal akhirnya menjuarai US Open 2019 setelah di final mengalahkan Danil Medvedev.
Perjalanan Berrettini sendiri menuju semifinal tidaklah mudah, di round 1 dan 2 Berrettini harus bermain empat set melawan petenis non unggulan Brandon Nakashima dan Stefan Kozlov, di round 3 dia malah harus bermain lima set saat menang atas Carlos Alcaraz Garfia. Berrettini baru menang straight set di 16 besar saat berhadapan dengan Pablo Careno Busta, dan di perempat final Berrettini kembali harus berjuang keras bermain 5 set saat menyingkirkan Gail Monfils 6-4, 6-4, 3-6, 3-6, 6-2.
Menarik untuk menyaksikan kiprah Rafael Nadal di Australia Terbuka tahun ini. Jika lolos dari babak semifinal, di final akan ada Danil Medvedev atau Stefanos Tsitsipas yang juga merupakan lawan sepadan bagi Nadal, mereka telah pernah saling mengalahkan.