Kita tentu berharap leg kedua malam nanti pasukan young guns Timnas merah putih tampil tanpa beban. Shin Tae-yong "harus" memberi semangat kepada pemainnya dengan cara yang berbeda. para pemain muda ini harus diyakinkan bahwa mereka berhadapan dengan tim yang biasa saja, yah karena sesungguhnya Thailand bukan apa-apa.
Jangan lagi memberi motivasi kepada pemain seakan-akan kita berhadapan dengan tim super yang lebih daripada kita. Biarkan pemain bermain lepas, berimprovisasi dan let's see.
Sampai sejauh ini, Indonesia sudah mencapai final tetapi kita belum melihat yang mana sesungguhnya formasi terbaik Timnas, belum ada formasi the winning team yang bisa kita andalkan.
Namun untuk pemain kita tentu telah memiliki nama-nama pemain yang tak tergantikan, yang dibutuhkan adalah kejelian pelatih mengatur strategi dan menempatkan pemainnya dalam formasi terbaik yang dibutuhkan untuk menghadapi Thailand di final leg kedua.
Yang pasti dalam laga ini, formasi yang dibutuhkan adalah formasi menyerang, bukan lagi formasi bertahan dengan satu striker. Namun meski demikian sektor pertahanan tetap harus diperkuat, dan formasi yang cocok untuk itu adalah 3-5-2.
Tiga pemain belakang salah satunya adalah Alfeandra Dewangga, yang cukup lugas dalam bertahan dan memiliki kemampuan serang, pemain ini punya nilai lebih sebagai palang pintu, tidak ada salahnya untuk menempatkan posisinya dalam posisi lama sepakbola yang pernah ada yaitu menjadi libero.
Yang mendampingi Dewangga adalah Fachrudin dan Elkan Baggot, Risky Ridho yang kemarin melempem dan terlihat kelelahan sebaiknya disimpan saja sebagai cadangan.
Di sektor sayap kanan dan kiri Asnawi Bahar dan Pratama Arhan ditarik lebih ke depan untuk mendampingi Rahmat Irianto di tengah bersama Witan dan Ricky Kambuaya. Khusus untuk Ricky Kambuaya sebaiknya diberi kesempatan penuh, di leg pertama lalu Ricky menjadi salah satu pemain yang bermain cukup baik dan percaya diri.
Untuk lini depan kita tidak punya striker yang punya insting dan naluri gol, sebaiknya posisi penyerang diberikan kepada Egy Maulana Vikri dan Irfan Jaya.
Namun keputusan tentu ada di tangan pelatih yang tahu apa yang harus dilakukannya, tetapi nama-nama yang disebutkan di atas layak menjadi starter ataupun kalau tidak sebagai starter mereka layak diturunkan sebagai pemain pengganti.
Semoga Timnas bisa keluar dari tekanan yang sesungguhnya mereka ciptakan sendiri, untuk menjadi juara biarlah kita singkirkan saja, tetapi untuk menang di laga malam nanti itu bukan mimpi, itu bisa kita lakukan dengan semangat 45, agar meskipun gagal juara kita bisa keluar dengan kepala tegak. Semoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H