Sungguh sebuah kemenangan yang begitu dramatis diraih oleh skuad merah putih, setelah asa dan angan melambung tinggi menyusul gol cepat di menit ke-11 dari Ezra Walian. Kemudian sebuah pelanggaran yang jelas merupakan penalti dari Risky Ridho, namun tidak dianggap pelanggaran oleh wasit, semua ini menunjukkan bahwa jalan kemenangan akan mulus kita raih, terlebih lagi di penghujung babak kedua pemain Singapura Safuwan Baharudin diganjar kartu merah setelah memperoleh kartu kuning kedua karena menyikut Fachruddin saat Singapura akan melakukan tendangan bebas.
Namun justru momen ini menjadi petaka bagi timnas Indonesia, dari skema tendangan bebas ini, sebuah kemelut dimanfaatkan dengan baik oleh Song Ui-Young, mengubah skor menjadi 1-1 mengakhiri babak pertama.
Keunggulan jumlah pemain menambah semangat anak asuh Shin Tae-Yong, untuk terus menyerang, apalagi Singapura kembali harus kehilangan seorang pemainnya, Saat Irfan Jaya yang lolos menyambut sebuah umpan terobosan dan melewati Irfan Fandi sebagai pemain terakhir yang terpaksa harus menjatuhkan Irfan Jaya dan langsung diganjar kartu merah oleh wasit.
Di atas angin justru timnas harus dibuat ketar-ketir, walau telah melakukan empat pergantian pemain, Ezra Walian yang meski mencetak gol namun terlihat masih kurang maksimal dalam penyelesaian akhir akhirnya ditarik keluar dan digantikan oleh Hanis Sagara. Begitu juga di menit ke-64 Shin Tae-Yong melakukan tiga pergantian sekaligus untuk menambah daya serang tim, Egy, Irfan Jaya dan Elkan Baggot dimasukkan untuk menggantikan Ramai Rumakiek, Ricky Kambuaya dan Risky Ridho.
Namun bukannya menambah gol, justru di menit ke-74 pelanggaran Alfreando Dewangga di sisi kanan pertahanan sendiri, dimanfaatkan dengan baik oleh Shahdan Sulaiman yang mengambil tendangan tersebut dan berhasil mengeksekusi dengan sempurna tendangan bebas dari jarak sekitar 22 meter yang melengkung mulus masuk ke pojok kanan atas gawang Nadeo Argawinata.
Gol yang sontak membuat stadion Nasional Singapura bergemuruh oleh kegembiraan suporter tuan rumah, dan yang membuat timnas Garuda semakin tertekan dan grogi meski unggul dalam jumlah pemain, berkali-kali mereka mencoba menyamakan kedudukan namun selalu gagal menyusul penyelesaian akhir yang kurang tenang dan juga keberuntungan yang berpihak pada lawan.
Serangan demi serangan dilancarkan oleh timnas, namun pertahanan rapat Singapura dan kekurang tenangan pemain-pemain Indonesia dalam melakukan serangan, membuat begitu banyak pelung yang terbuang percuma.
Kita pun akhirnya bisa bernafas lega. Mendekati akhir pertandingan, Arhan Pratama akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 memanfaatkan kemelut di depan gawang Sunny Hassan setelah tembakan Witan Sulaeman tak mampu diantisipasi oleh Sunny Hassan dengan baik.
Kegembiraan pun pecah di kubu timnas Garuda, namun belum lama berselang kembali sebuah drama yang nyaris memutuskan semua harapan timnas dan seluruh rakyat Indonesia. Sebuah pelanggaran yang "dipertanyakan" dilakukan oleh Arhan terhadap Faris Ramli di sisi kiri pertahanan Indonesia menyusul sebuah serangan balik cepat dan perebutan bola antara Arhan dan Faris, dimana sapuan bola Arhan membuat Faris terjatuh dan oleh wasit dianggap sebuah pelanggaran dan memberi hadiah penalti kepada Singapura.
Stadion Nasional Singapura kembali bergemuruh, kemenangan di depan mata sepertinya sudah dilihat oleh suporter tuan rumah, dan kita hanya bisa terdiam lemas kehilangan semangat, tapi tidak bagi seorang Nadeo Argawinata, dengan brilian Nadeo terbang ke pojok kiri gawangnya untuk menepis tendangan penalti yang dilakukan Faris Ramli yang hanya menghasilkan tendangan penjuru. Jika saja penalti Faris Ramli tidak gagal maka cerita timnas Indonesia akan lain, karena penalti itu tepat saat memasuki injury time.