Rangkaian balapan MotoGP musim 2021 telah tuntas, 18 rangkaian seri ditutup di Grand Prix Valencia, di sirkuit Ricardo Tormo. Pesta di Circuit Ricardo Tormo menjadi milik Ducati yang menyapu bersih podium dengan Pecco Bagnaia, Jorge Martin dan Jack Miller yang berdiri di podium 1,2 dan 3.
Meski Fabio Quartararo menjadi kampiun dunia di musim 2021 ini, tapi pesta di penghujung musim ini juga menjadi milik Valentino Rossi yang resmi meninggalkan sirkuit balap MotoGP sebagai rider, setelah melewati banyak musim yang spektakuler selama karirnya di dunia pacuan kuda besi.
Tak lupa juga kegembiraan menjadi milik Jorge Martin yang dinobatkan sebagai Rookie of the year, meski muncul dari belakang dibawah bayang-bayang Enea Bastianini dan Luca Marini,penampilan menggigit dan dari pebalap yang memiliki julukan Martinator ini cukup menjanjikan dengan merebut 4 kali pole position serta sekali juara di GP Styrian.
Dan musim 2021 ini menjadi musim yang paling mengecewakan bagi mantan juara dunia 2020, Joan Mir yang harus mengakhiri musim tanpa satu gelar juarapun. Harapan terakhirnya adalah merebut kemenangan di seri terakhir GP Valencia, seperti yang dilakukannya musim 2020 lalu.
Joan Mir sangat kecewa karena tidak mampu melawan Ducati di final musim MotoGP Valencia hari Minggu lalu, bahkan rekan setimnya Alex Rins harus crash untuk keenam kalinya tak mampu bersaing melawan Ducati. Joan Mir tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat tertinggal lima detik dari trio Ducati yang mendominasi akhir musim MotoGP hari Minggu, padahal catatan waktu yang ditorehkan Mir 25 detik lebih cepat dari torehan waktu yang dicatatkannya saat menjuarai GP Valencia musim 2020 lalu.
"Saya tidak tahu bagaimana memulainya. Saya benar-benar kecewa. Saya tidak mengharapkan perasaan ini pada balapan. Saya pikir kali ini bisa menjadi hari kami, kami bekerja sangat baik selama semua latihan, tetapi secara realistis saya kalah. di sana selama balapan tetapi tidak ada yang bisa saya lakukan," kata Mir.
Perjuangan Mir untuk mengalahkan Desmosedicis yang tampil begitu cepat, membuatnya terkejut. Memang sangat terlihat Ducati musim ini sangat cepat dan stabil, tidak terlihat ada celah yang dapat dipakai untuk menyalip mereka, sepanjang balapan Ducati terlihat sangat kuat, tidak terlihat adanya penurunan performa bahkan hingga lap-lap terakhir, justru mereka semakin kuat dan cepat.
Musim balap tahun 2021 telah berakhir, namun panasnya MotoGP tidaklah meredup, persaingan dan ambisi antar pebalap justru semakin kuat, musim 2022 yang tidak lagi melibatkan sang legenda The Doctors didalamnya, juga kemungkinan mundurnya Marc Marquez yang belum pulih sepenuhnya dari cederanya tahun lalu, dan kini kembali cedera akibat kecelakaan yang dialaminya.
Meski Valentino Rossi telah pensiun dari arena, namun demikian namanya tidak terhapus begitu saja, jejak-jejak sang legenda masih akan terukir bersama performa anak-anak didiknya, melalui calon kuat penantang juara dunia musim 2022 Pecco Bagnaia, rekan Quartararo di Yahama Franco Morbidelli, adik tiri Rossi Luca Marini serta Pebalap rookie Marco Bezzecchi, yang akan turun membela tim yang juga memakai nama sang legenda VR46. Perang antara talenta-talenta muda sudah dimulai, era baru MotoGP telah lahir, para rookiepun telah siap meramaikan persaingan papan atas. Ada 5 pebalap yang berstatus sebagai rookie atau debutan di MotoGP Â yakni Remy Gardner, Raul Fernandez, Marco Bezzecchi, Fabio di Giannantonio, dan Darryn Binder. Gardner dan Fernandez adalah Juara dan Runner up Moto2, 2021 yang naik ke kelas MotoGP.
Fabio Quartararo dengan Yamahanya yang tahun ini sukses meraih gelar juara dunia, meski harus berjuang single fighter tentu akan berusaha keras mempertahankan gelarnya, begitu juga juga Joan Mir yang mantan juara dunia tentu akan bahu membahu bersama rekannya Alex Rins untuk kembali membawa Suzuki meraih gelar juara. Sementara itu Honda yang semakin melempem, apalagi kondisi Marc Marquez yang belum ada kepastian bisa kembali stabil pada formnya seperti saat-saat ia belum mengalami cedera, sepertinya Honda masih akan stagnan dalam posisinya sebagai tim penggembira sama seperti Aprilia dan KTM.
Sementara itu persaingan juga akan sengit antara pebalap dari tim sesama Ducati, baik dari tim Lenovo Pecco Bagnaia dengan Jack Miller, maupun dari Pramac Jorge Martin dan Johann Zarco. Masih akan sama dengan musim-musim sebelumnya, dimana pebalap yang naik podium tidak akan didominasi oleh satu-dua pebalap saja, persaingan antara rider akan semakin ketat dan pastinya seru.Â