Tadi pagi, usiamu 76
Kisah mula jadimu dibaca pelan-pelan dalam nada semangat
Tatapan lembut yang sejak dahulu tinggal di matamu
Masih berbinar di mata anak-anakmu yang hikmat menatap sangsaka merah putih.
Betapa banyak yang pernah mengagumi pekik sorak merdeka atau mati mu
Betapa banyak yang pernah bergidik pada bambu yang runcing di genggaman putramu
Teruntuk merah di darahmu dan bagi putih di jiwamu akan kami tancapkan semangat mudaÂ
Hingga ujung duka derita di wajahmu tak lagi berani menampakkan diri.
Mungkin hari ini dan kemarin ada sedikit cerita sedih yang mengurai air matamu
Ada duka yang melayang di atas gunung tinggi jauh di sana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!