jangan pernah menangis lagi,
meski hanya dengan setetes airmata
karena aku akan tenggelam di dalamnya:
setetes airmatamu adalah air yang meruah bagiku
aku akan menemanimu di sisi hujan yang membadai ini
ketika burung-burung tak lagi berkicau di hening pagi
jangan genggam kepedihanmu
meski hanya untuk sesaat saja
karena detak-detik waktu akan berhenti bersamanya
memaksaku terkulai kehilangan jendela dalam diriku,
untuk memandang sinar mentari
yang masih terperangkap di ujung matamu
sedihmu menikam jiwaku yang sekarat
sayang... jangan biarkan senyum itu terlepas dari wajahmu
karena senyummu itu adalah cahaya bagi hasratku
jangan biarkan aku mengembara mencarinya di penjuru langit
rentang waktuku sudah di ujung perjalanannya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H