Belum habis rasa kaget dan prihatin atas peristiwa bom Katedral Makassar, kita kembali dibuat kaget dan prihatin yang mendalam.
Seorang wanita bercadar yang tak dikenal dan diduga sebagai kelompok teroris nekat melakukan aksi penyerangan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (31/3) sore tadi.
Dari video yang beredar di medsos terlihat wanita tersebut berjalan sendiri dan mengeluarkan senjata serta terjadi tembak-menembak, dan pada akhirnya terlihat si wanita tersebut tersungkur akibat terkena tembakan dan kemungkinan besar tewas.
Aksi wanita ini benar-benar tergolong nekad, ibarat masuk ke kandang macan, betul-betul berani mati, sayang matinya mati konyol.
Kalau melihat dari tayangan video, sepertinya aksi ini adalah aksi teror yang saling berkaitan atau dilakukan oleh kelompok yang sama dengan peristiwa bom Katedral Makassar dan teror-teror bom lainnya.
Entah dari mana dan bagaimana mereka bisa terpapar dan terdoktrin hingga tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Begitu besar kebencian yang ditanamkan di benak mereka hingga mengalahkan logika berpikir mereka.
Mereka mengatakan ini jihad, tapi mereka tidak tahu dan tidak paham bahwa jihad itu bukan sekedar angkat senjata, tapi jihad itu ada syarat dan rukunnya. Yah jihad itu adalah ibadah, dan yang namanya ibadah itu ada syarat dan rukunnya.
Seperti sholat kalau tidak memenuhi syarat dan rukunnya pasti tidak sah, bukan saja tidak dapat pahala tapi justru dapat dosa dan kerugian.
Puasa juga demikian, biar berpuasa sampai badan kurus kering kalau tidak memenuhi syarat dan rukunnya, hanya akan dapat lapar dan haus dan juga dosa, jangan harap dapat pahala.
Begitupun juga dengan JIHAD ada syarat dan rukunnya. Nah ini para teroris hanya ngomong jihad-jihad tapi jihad bodoh-bodoh, jihad yang tidak berdasarkan syarat dan rukun jihad.
Jihad itu hanya untuk laki-laki, nah ini teroris lebih hebat dari nabi, perempuan juga disuruh jihad.