Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mare Incognitum

21 Maret 2021   23:19 Diperbarui: 22 Maret 2021   00:05 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ujung senja ada sepi yang menanti, mengais kerinduan yang telat pergi
Temaramnya menelan semua hasrat, hingga gita malampun terasa hambar
Senja ini seperti tercipta hanya untuk mengejek kesendirianku yang merana
Di sini tak ada lagi tempat, untuk menarik kenangan itu kembali
Kerlap-kerlip lampu kota, hanya jadi hama yang memakan habis keindahan dari kegelapan
Aku telah jauh bersama malam, pergi meninggalkan senja yang cemberut
Tapi sepi selalu menggandeng rindu, saling bercengkrama dan lantas melahirkan duka
Oh angin bawalah aku ke negeri terra incognita, kuingin bersembunyi dalam kerahasiaannya
Atau bawalah aku menuju mare incognitum, kuingin berenang dalam ketersembunyiannya.

Catatan:

Terra incognita : tanah yang tak diketahui

Mare Incognitum : laut yang tak diketahui

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun